Kamis 06 Dec 2018 15:40 WIB

Pedagang: Stok Telur Kosong

Stok telur kosong ini dipicu harga pakan ayam yang mahal.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi telur
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Ilustrasi telur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang telur di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menyatakan kenaikan harga telur trejadi karena pasokan yang minim, sedangkan permintaan tetap tinggi. Pedagang telur, Rian, mengatakan, saat ini ia hanya menjual telur yang memang sudah distok sebelumnya.

Ia menyebutkan stok telur di agen pun kosong. “Kata agennya, peternak yang di Jawa Timur lagi kosong juga, makanya jadi mahal kali," ucapnya kepada Republika Kamis ( 6/12).

Ia berpendapat stok telur kosong di peternak ini dipicu harga pakan ayam yang mahal. Selain kondisi tersebut, ia mengatakan, penyumbang kenaikan harga ayam, yakni inflasi menjelang tahun baru. 

Rian mengatakan kenaikan harga telur sudah terjadi selama satu pekan terakhir. Pedagang telur, Rian, mengatakan, harga telur naik secara bertahap setiap hari selama seminggu. 

Ia mengatakan harga telur sekarang ini Rp 26 ribu per kilogram. Harga tersebut sudah naik dari sebelumnya Rp 19.500 hingga Rp 20 ribu. "Lama kelamaan naik, jadinya melonjak harganya," ucapnya.

Rian mengatakan banyak konsumen yang mengeluhkan kenaikan harga. “Tapi, mereka ngerti juga, semua harga naik,” kata dia.

Kenaikan harga telur ini merespons kenaikan harga pakan ayam. Harga jagung sebagai bahan baku pakan ternak terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga jagung mencapai Rp 6 ribu per kilogram atau naik Rp 2 ribu dibandingkan tengah tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement