Kamis 06 Dec 2018 12:53 WIB

Pedagang: Sudah Dua Pekan Harga Telur Ayam Naik

Kenaikan harga telur ayam juga terjadi di tingkat agen

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menata telur ayam di salah satu agen telur. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Pedagang menata telur ayam di salah satu agen telur. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Harga telur di Pasar Borobudur Ciledug, Sudimara Barat, Ciledug, Banten, mengalami kenaikan yang fantastis. Pedagang telur ayam, Udin, mengatakan kenaikan harga telur ayam ini sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir.

Dua pekan lalu harga telur ayam berada di angka Rp 22 ribu per kilogram. Namun, kini haganya melonjak menjadi Rp 27 ribu per kilogram.

Udin mengaku harga telur ayam pada awal November lalu masih normal. "Harganya naik secara bertahap mbak, sehari naik seribu lama-lama jadi semahal ini," ucap pedagang yang sudah berjualan telur ayam selama 15 tahun ini kepada Republika, Kamis (6/12).

Udin menuturkan di tingkat agen, harga telur pun sudah naik, dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 24.500 per kilogram. Akibat kenaikan ini, diakui dia, banyak konsumen yang mengeluh.

Pada bulan Oktober lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menaikkan harga acuan daging dan telur ayam di tingkat peternak dan konsumen. Kenaikan harga diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 96 Tahun 2018.

Regulasi baru pada Oktober 2018 tersebut menetapkan harga acuan pembelian daging dan telur ayam ras di tingkat peternak antara Rp 18 ribu-Rp 20 ribu per kilogram. Kemudian, harga acuan penjualan di tingkat konsumen untuk telur sebesar Rp 23 ribu per kilogram dan daging ayam sebesar Rp 34 ribu per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement