Rabu 05 Dec 2018 19:02 WIB

Hujan Intensitas Tinggi Diperkirakan Masih Terus Guyur Yogya

Hujan turun dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pengendara motor melintasi hujan.
Foto: Nicoo Kurnia Jati.
Pengendara motor melintasi hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Arus deras sungai akibat hujan yang turun membuat sebagian talud mengalami ambrol di Kota Yogyakarta. Itu terjadi di pinggiran Kali Code yang ada di Kampung Prawirodirjan.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Agus Sudaryanto menuturkan, hujan secara umum masih terjadi dengan intensitas sedang-lebat sampai sore. Hujan turun dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Mulai di Dlingo dan Pleret di Bantul. Patuk, Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong, dan Semanul di Gunungkidul. Depok, Berbah, dan Pakem di Sleman. Kokap, Girimulyo, dan Kalibawang di Kulonprogo.

"Dan dapat meluas ke Bantul seperti Imogiri, Piyungan, Banguntapan, Sewon, Jetis, Kasihan, Sedayu, serta Pajangan," ujar Agus.

Kondisi tersebut dapat pula meluas ke seluruh Sleman, Nglioar, Ngawen, dan Gedangsari. Selain itu, cuaca itu dapat meluas ke seluruh Yogyakarta serta Samigaluh, Pengasih, dan Nanggulan di Kulonprogo.

Manager Pusdalops BPBD DIY, Danang Samsurizal mengatakan, talud ambrol terjadi di RT 58-59, RW 18, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, DIY, sekitar pukul 05.30 WIB.

"Posisi talud sebelumnya sudah berongga, ditambah kemasukan air karena hujan pada 4 Desember 2018 menyebabkan talud sepanjang 70 meter," kata Danang, Rabu (5/12).

Tinggi talud yang kurang lebih empat meter, tergerus luapan Kali Code. Jarak rumah masyarakat dengan sungai hanya sekitar 1,5 meter, sehingga mengakibatkan kerusakan sebagian rumah.

Dampak arus itu meliputi salah satu ruang serba guna yang ada di RT 59, dengan ukuran 4,12 meter. Lalu, ada kamar mandi berukuran 3x4 meter dan tidak kurang tujuh rumah masyarakat.

Saat ini, masyarakat yang terdampak mengungsi di rumah-rumah tetangga lain yang tidak terkena dampak ambrol. Jumlah pengungsi sebanyak 19 jiwa, dan membutuhkan terpal, makanan, dan karung.

Sejumlah elemen kebencanaan turun membantu masyarakat melakukan penanggulangan. Mulai Koramil, Linmas, Komrel, TRC BPBD, Tagana, Pol PP, Polsek, Puskesmas, KTB, juga MRC.

Pantauan Republika.co.id, setelah hujan dengan intensitas cukup tinggi terjadi di Selasa (4/12), hujan di Kota Yogyakarta baru kembali terjadi Rabu (5/12) sore. Namun, di daerah-daerah tinggi seperti Kabupaten Sleman terjadi sejak siang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement