Selasa 04 Dec 2018 16:14 WIB

Setelah DIY, Mesin Pertanian Korea Dikenalkan ke Jawa Timur

Demo ini menjadi bagian pengabdian masyarakat DPTB FTP UGM.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Demo alat mesin pertanian dari Korea Selatan yang dilakukan  Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian  Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada petani-petani di Desa Palur, Kecamatan  Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Foto: Dok UGM
Demo alat mesin pertanian dari Korea Selatan yang dilakukan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada petani-petani di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenalkan lagi alat mesin pertanian modern asal Korea Selatan kepada para petani. Setelah di Kabupaten Bantul, kali ini sosialisasi diberikan kepada petani-petani di Kabupaten Madiun. 

Sosialisasi dilakukan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Sedangkan, yang dikenalkan merupakan petani-petani di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. 

Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM, Bambang Purwantana mengatakan, peralatan yang dikenalkan dan didemokan merupakan AGM S&E. Demi berafiliasi dengan Seoul National University (SNU) dan Daedong Co. Keduanya selama dua tahun terakhir telah bekerja sama dengan UGM. 

Ia menilai, sosialisasi itu menjadi sarana untuk mengenalkan beberapa alat mesin pertanian seperti traktor dan alat pemanen padi. "Dalam upaya memberikan alternatif pilihan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani," kata Bambang. 

Demo ini menjadi bagian pengabdian masyarakat DPTB FTP UGM yang menggandeng Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun. Kegiatan dihadiri sekitar 130 petani di Kecamatan Kebonsari. Turut hadir peneliti utama AGM S&E dari Seoul National University Kyeong Uk Kim dan In Cheol Yeo dari Daedong Co. 

Bambang menyampaikan, mesin pemanen padi yang didemokan merupakan jenis Combine Harvester Kioti. Ini merupakan mesin memanen padi kombinasi bertipe full feeding berdaya 73HP dengan lebar media potong sepanjang dua meter. Mesin diklaim dapat meningkatkan efektivitas kerja saat memanen padi. 

"Mulai memotong, merontokkan, memisahkan dan membersihkan hingga pengarungan padi," ujar Bambang. 

Peralatan lain yang turut dikenalkan merupakan traktor sedang Kioti DK45 berdaya 45HP untuk budidaya padi sawah. Ada pula Kioti RX72 dengan daya 72HP untuk budidaya tanaman tebu. Ia berharap, sosialisasi dan demo alat mesin pertanian itu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. 

Selain itu, penggunaan alat mesin pertanian modern diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi petani. Kasi Sarana, Prasarana, Alat dan Mesin Pertanian Bidang Tanaman Pangan di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Isna Handayani, menyambut baik demo tersebut. Kegiatan disebut bisa memberikan tambahan wawasan. 

"Dan pengetahuan baru bagi petani Kabupaten Madiun demi kemajuan teknologi pertanian setempat," kata Isna. 

Kabupaten Madiunmenjadi lokasi pertama di Jawa Timur yang dipilih sebagai tempat sosialisasi. Sebelumnya, sosialisasi dilakukan di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo di DIY. (Wahyu Suryana) Caption: Demo alat mesin pertanian dari Korea Selatan yang dilakukan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada petani-petani di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement