Selasa 04 Dec 2018 10:09 WIB

Pemkot Bandung dan Peritel Sepakat Kurangi Kantong Plastik

Pemkot Bandung sedang menggodok perwal pengurangan kantong plastik.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja memasukan barang belanjaan ke kantong plastik di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (3\10).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja memasukan barang belanjaan ke kantong plastik di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (3\10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat sepakat mengurangi penggunaan kantong plastik di Kota Bandung. Program ini akan terus disosialisasikan agar bisa terealisasi secara menyeluruh.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan pengurangan kantong plastik merupakan implementasi dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 17 Tahun 2012 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. Dengan dukungan Aprindo diharapkan realisasi di lapangan bisa dilakukan.

"Di lapangan ada pengusaha ritel yang melakukan (menghapuskan katong plastik). Ada juga kantong plastik dari Hypermart yang umurnya 4 bulan. Itu sudah bagus sehingga ritel yang lain juga bisa menduplikasi," kata Oded dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/12).

Ia mengatakan untuk memperkuat teknis pelaksanaan di lapangan, Pemkot Bandung sedang menggodok peraturan wali kota (perwal) terkait pengurangan kantong plastik. Sehingga ketika diterbitkan, bisa diterapkan.

"Perda sudah ada, Perwal sedang proses. Intinya implementasi di lapangan harus terdapat ajakan dan niat baik kepada masyarakat agar lebih komprehensif," ujarnya.

Oded berharap dengan sinergitas antara Pemkot Bandung dan para pengusaha ritel, mampu meminimalisir penggunaan kantong plastik. Apalagi sudah terbukti keberadaan kantong plastik mengancam kelestarian lingkungan.

Masyarakat pun diharapkannya bisa beralih ke kantong belanja yang ramah lingkungan dan bisa dipakai berulang. Sehingga Kota Bandung bisa menjadi contoh daerah yang peduli akan lingkungannya.

"Saya harap dengan kekuatan itulah, mampu menghadirkan pembentukan kultur yang tidak dipaksa. Sehingga masyarakat paham dengan hal seperti ini," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Aprindo Jawa Barat, Hendri Hendrata menegaskan dukungannya terhadap program Pemkot Bandung untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Ia berjanji mengajak masyarakat jika belanja lebih baik membawa kantong dari rumah atau ramah lingkungan.

Menurutnya, penggunaan kantong plastik itu secara umum masih digunakan para konsumen, karena beranggapan praktis dan mudah digunakan serta gratis.

"Konsumen itu senang, karena kresek itu gratis dan bagian dari pelayan."ujarnya.

Namun demikian, mengingat kembali pada tahun 2016, ketika kantong plastik berbayar berjalan selama 3 bulan, menurutnya pengurangan kantong plastik berkunjung sampai 30 persen.

"Ketika itu, kantong plastik dihargai Rp 200. Itu lumayan, 30 persen berkurangnya. Terpenting sekarang ini kita mendukung pemerintah dan mengedukasi kepada masyarakat untuk lebih memahami," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement