Senin 03 Dec 2018 23:00 WIB

Kasus Stunting di Jabar Capai 29 Persen

Ada tiga hal pokok yang memicu munculnya stunting

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung bertubuh kerdil
Foto: BBC
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung bertubuh kerdil

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU -- Jumlah penderita stunting (kerdil) di Jawa Barat saat ini  mencapai 29 persen. Dibutuhkan kerja sama di semua sekor untuk mengatasi kondisi tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil, saat meghadiri acara Penutupan Bhakti TNI KB Kes Terpadu Kodam III/Siliwangi Tahun 2018 tingkat Provinsi Jawa Barat, Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2018, dan Launching 1000 Hari Pertama Kehidupan Menuju Generasi Emas, di Pendopo Kabupaten Indramayu, Senin (3/12).

‘’Ada tiga hal pokok yang memicu munculnya stunting,’’ terang Atalia.

Pertama, menyangkut pola asuh. Pola asuh anak harus diperhatikan mulai dari dalam kandungan. Makanan dan gizi bayi dalam kandungan harus tercukupi dengan baik, dan kandungan harus selalu dikontrol.

Kedua, stunting juga dipicu oleh masalah sanitasi yang menyangkut kebersihan ikan pobuang air besar (BAB) juga mesti pada tempatnya.

Ketiga adalah menyangkut pola makan. Selama ini, banyak masyarakat yang tidak memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsinya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Atalia berharap ada sinergitas antara pemerintah melalui dinas terkait. Tak hanya Dinas Kesehatan, namun juga Dinas KB, Tim Penggerak PKK dan dinas terkait lainnya.

‘’Memang harus ada kebersamaan dalam mengatasi stunting,’’ kata Atalia.

Sementara itu, Bupati Indramayu, Anna Sophanah, berharap agar penderita stunting di Indramayu tidak terus bertambah. Untuk itulah bupati juga mengajak seluruh eleman terkait  agar bersama-sama ikut memberantas stunting di Kabupaten Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement