REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG - Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengakui fasilitas umum dan sosial yang ramah difabel masih terbatas. Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk memenuhi fasilitas yang memudahkan penyandang disabilitas.
"Jujur diakui belum banyak fasilitas untuk penunjang penyandang disabilitas. Insya Allah ke depan akan dibuat," ujarnya, Senin (3/12).
Terkait dengan ketersediaan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas. Ajay mengatakan akan mengecek ke semua dinas di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui berapa penyandang disabilitas yang bisa diterima di dinas.
"Di dewan sudah ada dan di beberapa industri yang sudah ada yang bekerja," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Kota Cimahi, Muhammad Taufik menambahkan, saat ini fasilitas publik dan fasilitas umum yang ada di Kota Cimahi belum ramah penyandang disabilitas. Seperti di DPRD Kota Cimahi yang belum ada tempat parkir roda tiga bagi penyandang disabilitas.
Kemudian, sarana publik tangga pendopo DPRD Kota Cimahi yang tidak memiliki akses untuk penyandang disabilitas. Menurutnya, beberapa fasilitas sudah ada untuk penyandang disabilitas seperti guiding blok di seputaran pemkot Cimahi. Namun jumlahnya terbatas.
"Masih sangat minim (fasilitas publik dan umum untuk disabilitas)," ungkapnya. Pihaknya pun tengah menunggu rancangan peraturan daerah tentang disabilitas di Kota Cimahi yang sebentar lagi akan diketok palu.
"Disabilitas di Cimahi, usia dewasa 1600 orang dan anak anak sebanyak 500 orang. Itu yang tercatat dan yang belum tercatat masih banyak," katanya.
Ia berharap Kota Cimahi bisa menjadi kota inklusi atau ramah terhadap penyandang disabilitas. Meski tantangannya relatif berat namun pihaknya terus mendorong pemerintah Kota Cimahi mewujudkannya.