REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta sedang harap-harap cemas. Apa pasalnya? Karena pemerintahan di wilayah yang terkenal dengan Satai Marangginya ini, sedang menunggu hasil survei dari komisi akreditasi rumah sakit (KARS). Komisi ini, selama empat hari ke depan berada di RSUD Bayu Asih untuk melakukan penilaian akreditasi standar nasional.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, penilaian akreditasi dari KARS ini sangatlah penting. Sebab, bila hasilnya bagus atau RSUD Bayu Asih lolos dari penilaian panitia, maka RSUD ini ke depannya akan jadi rumah sakit daerah satu-satunya di Jabar yang berstandar nasional.
"Makanya, kami lagi harap-harap cemas, serta banyak berdo'a. Semoga, hasilnya memuaskan dan lolos," ujar Anne, kepada Republika.co.id, Senin (3/12).
Menurut Anne, RSUD Bayu Asih ini sedang menempuh proses akreditasi standar nasional. Makanya, tim dari KARS akan berada di wilayah ini selama empat hari untuk melakukan penilaian.
Dengan begitu, Anne meminta, kepada masyarakat supaya turut mendo'akan proses akreditasi ini. Semoga, rumah sakit milik pemerintah ini bisa lolos. Sehingga, kedepannya pelayanan di rumah sakit ini akan berstandar nasional. Jika begitu, yang paling merasakan manfaatnya tentu saja masyarakat.
Direktur Utama RSUD Bayu Asih Purwakarta, dr Agung Darwis, mengatakan, sebelumnya segala penunjang untuk pemenuhan persyaratan akreditasi ini sudah dilengkapi. Salah satunya, penambahan ruangan dan tempat tidur bagi pasien kelas tiga. Bahkan, seluruh pembangunan sarana dan prasarananya ditargetkan beres akhir tahun ink.
"Mohon do'anya kepada semua pihak. Mudah-mudahan pelayanan di RSUD ini semakin baik lagi," ujar Agung.
Agung menyebutkan, saat ini, pihaknya terus menambah fasilitas pelayanan. Salah satunya, penambahan ruangan rawat inap untuk kelas tiga. Total, sleeping bed yang ada di RSUD dari kelas tiga sampai kelas VIP mencapai 311 unit. Pada 2019 nanti, akan ditambah 40 unit/bed khusus pasien kelas tiga.
Penambahan tempat tidur ini, untuk memaksimalkan pelayanan terhadap pasien pra sejahtera. Mengingat, jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit ini cukup membludak. Yakni, antara 500-600 pasien per harinya.