Senin 03 Dec 2018 19:35 WIB

Malang Penyumbang Tenaga Kerja Migran Tertinggi di Indonesia

Pemerintah akan meluncurkan kampanye masyarakat mengenai migrasi yang aman.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ani Nursalikah
 Ratusan pekerja migran.
Ratusan pekerja migran.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) Riaz Januar Putra Saehu mengungkapkan, Malang adalah salah satu wilayah di Jawa Timur (Jatim) penyumbang tenaga kerja migran tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data BNP2TKI, sebanyak 53.525 Pekerja Migran Indonesia (PMI) berasal dari Jatim selama periode Januari hingga Oktober 2018.

"Malang, termasuk dalam 20 besar kabupaten dan kota asal PMI," kata Januar melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (3/12).

Berangkat dari tingginya minat masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri, Riaz menyampaikan, perlunya pemberian pelayanan kepada PMI. Pemerintah akan meluncurkan kampanye masyarakat mengenai migrasi yang aman. Dia juga telah merencanakan kegiatan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran dan orientasi pra-keberangkatan sebagai bagian dari pelayanan.

Menurut Riaz, upaya-upaya sangat perlu untuk dilakukan terutama ketika PMI bekerja di luar negeri. Bagi yang sudah berkeluarga, dia melanjutkan, pasti akan meninggalkan anak-anaknya di rumah. Untuk itu, perlu ada pendampingan dari pemerintah untuk menangani kondisi ini.

"Tentu, agar penjaminan hak-hak anak terkait pendidikan dan aspek lainnya dapat tetap berjalan dengan baik," ujarnya pada acara Konsultasi Publik Perlindungan dan Promosi Hak-Hak Pekerja di ASEAN di Auditorium BAU, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (3/12).

Di kesempatan serupa, Rektor UMM, Fauzan, mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN dalam pendampingan terhadap PMI. Upaya perlindungan pada PMI bukan hanya perlu dipahami oleh keluarga pekerja, tapi juga mahasiswa dan masyarakat luas. Menurut dia, hak-hak anak juga perlu dijamin selama orang tuanya bekerja di luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement