Senin 03 Dec 2018 18:32 WIB

Harga Kol dan Wortel Naik di Pasar Palmerah

Saat musim hujan kualitas sayuran pun menurun.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
 Pedagang menata wortel.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menata wortel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga kol dan wortel di Pasar Palmerah, Jakarta Barat mengalami kenaikan. Salah satu pedagang sayuran Ernawati (36 tahun) mengatakan, kenaikan tersebut karena sudah memasuki musim hujan.

Ia menyebut, harga kol per kilogram dari Rp 8.000 menjadi Rp 10 ribu, wortel dari Rp 8.000 menjadi Rp 15 ribu, dan bawang merah menjadi Rp 28 ribu dari Rp 24 ribu.

"Rada naik karena hujan. Karena hujan biasanya begitu apalagi kalau sayuran kan," ujar wanita yang sudah 20 tahun berjualan sayuran di Pasar Palmerah itu kepada Republika.co.id, Senin (3/12).

Selain harga yang naik, sayur-mayur yang dihasilkan selama musim penghujan pun tidak sebagus biasanya. Erna juga harus mendapati sayuran terutama wortel yang sudah busuk. Akibatnya, ia juga mengalami kerugian karena sebagian sayuran yang busuk itu tidak bisa dijual, tapi justru dibuang.

"Biasanya pada busuk, kurang bagus. Udah mahal jelek barangnya. Rugi banyak yang kebuang, tetapi udah risiko begitu orang jualan," kata dia.

Ia mengatakan, beberapa harga sayuran lain masih normal seperti cabai merah Rp 30 ribu per kilogram, cabai rawit Rp 25 ribu per kilogram, dan bawang putih Rp 25 ribu per kilogram. Bahkan sejumlah sayuran lain mengalami penurunan harga diantaranya kentang menjadi Rp 12 ribu per kilogram dari Rp 15 ribu.

Menurut Erna, menghadapi beberapa harga sayur yang naik, para pembeli mengurangi jumlahnya. Misalnya, mereka yang biasa membeli satu kilogram hanya membeli setengahnya saja. Akan tetapi, ia mengatakan, sejauh ini pembeli masih ramai seperti biasanya.

"Warga belinya sedikit, seadanya duit, biasa beli sekilo ya jadi setengah kilo," ujarnya.

Selain itu, harga daging ayam negeri juga mengalami kenaikan sejak pekan lalu. Pedagang ayam di Pasar Palmerah, Segito (70) menyebut, harga per kilogram daging ayam mencapai Rp 35 ribu. Menurutnya, hal itu lantaran karena menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2019.

"Kayaknya sih iya, dari dulu biasa kalau mau Natal Tahun Baru, Lebaran, biasa kayak gitu naik," kata Segito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement