Senin 03 Dec 2018 12:24 WIB

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Jakarta Naik

Meski harganya tak stabil, sembako ini tetap dibeli warga.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Pedagang telur ayam di Pasar Lenteng, Jakarta Selatan, sedang menunggu daganganny, Jumat (7/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pedagang telur ayam di Pasar Lenteng, Jakarta Selatan, sedang menunggu daganganny, Jumat (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga telur ayam merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Menurut salah satu pedagang telur gulung, Anda (41), harga telur pada Senin (3/12) ini telah mencapai harga Rp 26 ribu per kilogram. Kenaikan telah berlangsung dari pekan kemarin.

"Naiknya sudah dari minggu kemarin, dari Rp 21 ribu sampai tadi beli di agen sudah Rp 26 ribu," ujar Anda saat ditemui Republika.co.id di depan SD Bhakti, Kemanggisan, Jakarta Barat.

Ia mengatakan, dua pekan yang lalu harga telur masih Rp 20 ribu. Kemudian, satu pekan yang lalu harga telur mulai merangkak naik setiap harinya. Dari mulai harga telur per kilogramnya Rp 21 ribu sampai Rp 26 ribu per hari ini. Menurut Anda, hal ini lantaran menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ia menyebut, setiap hari bisa membeli telur ayam sampai tiga kilogram. Anda mengatakan, harga telur memang tidak pernah stabil. Menurutnya, terlepas dari perayaan hari besar seperti Natal, Tahun Baru, Hari Raya Idul Fitri, setiap pekan harga telur mengalami perubahan.

"Misalnya seminggu harganya Rp 20 ribu, bisa aja minggu depannya itu naik atau turun, jadi enggak stabil gitu kalau telur," kata dia sambil membuat telur gulung yang dijual Rp 2.000 per gulungnya.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, telur ayam di Pasar Palmerah dijual seharga Rp 26 ribu. Salah satu pedagang Enu (37) juga mengatakan, harga telur ayam tak pernah stabil. Apalagi jika menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru kali ini.

"Harga telur selalu bergerak enggak pernah stabil, enggak pasti. Biasanya kalau menjelang Natal dan Tahun Baru, dari harga normal terakhir Rp 24 ribu-Rp 25 ribu, hari ini Rp 26 ribu," kata dia.

Sementara ia menyebut, tidak bisa memastikan kenaikan harga telur tersebut. Harga telur yang ia jual tergantung dari harga pemasok. Akan tetapi, menurut dia, pembeli telur di kiosnya masih normal. Menurutnya, pembeli sudah mengetahui harga telur akan naik.

"Telur itu walaupun naik juga mau tidak mau mereka tetap beli," tutur Enu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement