REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Reuni 212 terlaksana dengan kehadiran peserta yang diklaim mencapai jutaan orang di sekitar Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Ahad (2/11). Massa telah hadir sejak Sabtu tengah malam bersiap mengikuti nostalgia akbar aksi serupa dua tahun lalu.
Dari aspek keamanan, sejak awal kepolisian tak pernah menyebutkan perkiraan massa yang hadir di Reuni 212. Hanya saja, kepolisian memperkirakan aksi itu tidak akan sebesar aksi 212 pertama, pada 2016 lalu.
"Kecil saja itu (Reuni 212)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Ahad.
Namun, pada saat pelaksanaannya, diperkirakan aksi massa yang hadir mencapai jutaan. Jumlah ini disebutkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang turut hadir di aksi tersebut menyampaikan orasinya.
"Saya bangga melihat jutaaan umat islam, jutaan rakyat Indonesia, jutaan tapi damai dan tertib Saya lihat keluarga-keluarga jalan dengan tertib, menggendong anaknya. Damai luar biasa. Saya bangga sebagai muslim di indonesia," ujar Prabowo.
Pantauan Republika.co.id, hingga sekitar pukul 09.00 WIB gelombang massa sudah membludak hingga ke Cikini, Menteng, Kwitang, bahkan beberapa titik di Kuningan dan Cempaka Putih. Pada Ahad pagi itu, meski rangkaian acara sudah dimulai sejak Subuh, massa tetap berdatangan.
Dari arah Cikini menuju Tugu Tani, massa terus berdatangan menuju ke arah Monas. Gang-gang kecil pun penuh sesak dipenuhi massa reuni 212 yang hendak menuju Monas.
Di jalan-jalan tersebut, untuk sekedar berjalan pun sulit. Namun, massa tetap berjalan perlahan sembali melantunkan shalawat maupun takbir, dengan bendera tauhid di genggaman mereka.
Tidak tampak banyak aparat berseragam yang melakukan penjagaan ekstra di luar Monas. Sesekali tampak polisi lalu lintas turut mengarahkan massa untuk mencari jalan keluar untuk pulang, maupun massa yang baru datang ke lokasi.
Meskipun, dalam keterangan sebelumnya, TNI menyiapkan 2.000 personel. Untuk aksi ini, untuk membantu Polri. Sementara Polri telah menyiapkan 2.700 pasukan Brigade Mobile (Brimob) dan sejumlah kendaraan taktis di sekitar lokasi Reuni Akbar 212. Tampak kendaraan kendaraan tersebut disiagakan di silang Monas Jalan Medan Merdeka Barat.
Jumlah polisi berseragam yang tampak signifikan hanya di sekitar panggung utama di Monumen Nasional. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis juga tampak turut memantau di pagi hari dari tenda pengamanan yang ditempatkan di dekat panggung utama, Monas.
Akhirnya, pada pukul 10.00 massa mulai membubarkan diri. Bubarnya massa ditandai dengan berakhirnya orasi dari sejumlah tokoh yang hadir, di antaranya Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, serta sejumlah tokoh keagamaan lainnya.
Massa yang membubarkan diri pun sempat berpapasan dengan massa yang baru saja hadir. Papasan itu terjadi di Tugu Tani dan Jalan Kebon Sirih. Namun, dengan pengaturan sejumlah koordinator massa melalui pengeras suara dan bantuan sejumlah polisi lalu lintas, situasi tetap berjalan tertib dengan pembagian jalur bagi yang baru hadir.
"Sejauh ini lancar saja sih Mas. Mereka juga tertib, saya denger dari arah Monas udah pada bubar juga. Tidak ada kejadian aneh-aneh, semoga nanti sampe sore," ujar salah satu polisi yang berjaga di sekitar Tugu Tani, Ipda Agus.
Sementara, personel TNI yang berada di lokasi pun menyatakan tidak mendapati adanya gangguan dalam aksi tersebut. "Kami stand by saja, nanti kalau ada kebutuhan, kami siap," kata salah seorang personel TNI yang berjaga di kawasan Balai Kota, Deni Ahmad.
Hingga pukul 11.30 WIB, massa aksi sudah bubar dengan sendirinya dengan tertib. Lalu lintas di sekitar Monas pun kembali berjalan perlahan. Tidak ada gesekan massa manapun atau kejadian menonjol lainnya.
Agaknya, pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo beberapa waktu lalu sebelum aksi reuni 212 benar adanya. Dedi menyampaikan, pengamanan aksi 212 ini tidak perlu berlebihan, karena aksi ini diperkirakan akan berjalan lancar. "Cukup dengan Polsek saja. Cukuplah, nggak usah digede-gedein," kata Dedi Prasetyo.
Usai aksi, Dedi pun kembali menyampaikan pernyataan. Ia, sebagai salah satu juru bicara Korps Bhayangkara tampak cukup puas dengan damai dan lancarnya aksi yang dihadiri massa dari berbagai daerah dan berbagai golongan ini.
"Dari perdiksi-prediksi dan koordinasi stakeholders terkait, bahwa giat tanggal 2 Desember dikelola dengan baik sehingga situasi dapat berlangs secara aman dan kondusif. Masyarakat semakin sadar dan cerdas bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama," kata Dedi.