REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang ingin menghadiri Reuni Akbar 212 masih terus berdatangan. Selain tempat-tempat yang menjual makanan, toilet di stasiun-stasiun kereta api yang berada tak jauh dari Monumen Nasional (Monas), juga diserbu peserta Reuni Akbar 212.
Pantauan Republika.co.id di dalam ruangan ST Gambir juga terlihat sesak. Selain outlet tempat menjual makanan, ruang tunggu dan toilet juga sesak dipenuhi peserta reuni.
Seperti di toilet Stasiun Gambir. Dari pantauan, antrian peserta yang hendak menggunakan toilet mengular hingga mencapai 20 meter. Terbatasnya fasilitas toilet portable yang disediakan oleh pihak panitia di Monas membuat peserta reuni 212 bergeser ke toilet Stasiun Gambir.
Sulitnya mencari toilet dikeluhkan oleh Sae, peserta dari Pojonegoro, Jawa Timur. Sae mengaku sudah munungu hampir 45 menit untuk bisa ke toilet. "Saya sudah 20 menit mencari-cari toilet di dalam Monas tapi enggak nemu akhirnya jalan ke Stasiun Gambir, itu juga penuh banget," kata Sae.
Sae mengeluhkan seharusnya ada panitia yang menunjukan di mana arah toilet. "Paling tidak ada penunjuk arah toilet," katanya.
Dari pantauan Republika.co.id tidak ada satupun penunjuk arah menuju toilet. Hal itu yang membuat sebagian peserta kesulitan mencari tempat kamar kecil di kawasan monas.
Zulkifli, salah satu anggota Laskar Pembela Islam kepada Republika.co.id mengatakan, katanya penunjuk arah menuju toilet sebenarnya sudah ada, mungkin para peserta tidak bisa melihatnya dikarenakan banyaknya peserta yang hadir. "Kami umumkan lewat pengeras suara di mana posisi toilet, logistik, dan posko kesehatan," katanya.