Sabtu 01 Dec 2018 23:35 WIB

6,4 Juta UMKM Sudah Berjualan Secara Online

Kemenkominfo menargetkan 2019 UMKM yang berjualan lewat daring bisa 8 juta

Perajin membuat sepatu berbahan kulit sintetis di Kampung Jombang Mesjid, Cilegon, Banten, Jumat (9/11/2018). Untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah tahun 2018 ini pemerintah memberi insentif penurunan tarif PPh Final UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dari satu persen menjadi 0,5 persen termasuk untuk koperasi dengan omset maksimal hingga Rp4,8 miliar per tahun.
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Perajin membuat sepatu berbahan kulit sintetis di Kampung Jombang Mesjid, Cilegon, Banten, Jumat (9/11/2018). Untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah tahun 2018 ini pemerintah memberi insentif penurunan tarif PPh Final UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dari satu persen menjadi 0,5 persen termasuk untuk koperasi dengan omset maksimal hingga Rp4,8 miliar per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat sudah ada sekitar 6,4 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berjualan menggunakan daring. Kemenkominfo pun berharap  2019 diharapkan UMKM yang bisa memasarkan lewat daring bisa mencapai delapan juta.

"Sekarang kami mencatat ada sekitar 6,4 juta UMKM yang go online," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian & Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Septriana Tangkary di Cirebon, Sabtu (1/12).

Septriana mengatakan, saat ini sudah ada program pemerintah UMKM go online atau daring, diharapkan masyarakat terutama UMKM bisa memasarkan melalui daring. "Kami mengharapkan masyarakt dan para pegiat bisa mengikuti ke ranah digital, karena dengan di pasarkan secara daring maka akan lebih luas lagi dari pada secara manual," ujarnya.

Dia menambahkan Pemerintah juga terus mendorong UMKM untuk terus bisa memanfaatkan era digital ini dengan memasarkan produknya melalui daring.

Terutama mereka yang berada di pedesaan, untuk itu pemerintah juga melatih dengan langsung mendatangi ke pelosok desa, agar bisa memasarkan secara daring.

"Kalau yang ada di pedesaan kami langsung terjun kesana, agar masyarakat bisa juga berjualan daring," tuturnya.

Menurut Septriana Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia.

Mengingat saat ini terdapat penetrasi pengguna internet yang mencapai lebih dari 132 juta, pengguna e-commerce pun terus meningkat dengan bertambahnya portal e-commerce yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat saat ini.

Transaksi daring melalui portal e-commerce kata Septriana, semakin populer digunakan di masyarakat luas dan hal tersebut dapat dinilai sebagai perkembangan positif.

"Karena semakin mudah untuk menghubungkan penjual dan pembeli saat ini. Hal tersebut penting disampaikan kepada UMKM agar semakin mengerti potensi pasar yang begitu besar," tuturnya.

"Langkah awal sudah terjajaki, namun edukasi akan penggunaan portal e-commerce penting untuk terus dilakukan," lanjutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement