Sabtu 01 Dec 2018 16:13 WIB

Pilot Tanggapi Lion Air tak Punya Simulator Boeing 737 Max 8

Pesawat jenis itu tidak berbeda signifikan dengan jenis pesawat sebelumnya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Muhammad Hafil
Beberapa pilot maskapai penerbangan Lion Air menyatakan sikapnya di hadapan awak media, Sabtu (1/12).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Beberapa pilot maskapai penerbangan Lion Air menyatakan sikapnya di hadapan awak media, Sabtu (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilot Lion Air  membenarkan bahwa perusahaan dengan lambang singa tersebut tidak memiliki simulator Boeing 737 Max 8. Meski demikian, pilot menyatakan hal tersebut bukan suatu masalah.

Salah satu pilot, Kapten Sogi Praksono mengatakan, tidak adanya simulator Boeing 737 Max 8 karena masih satu jenis dengan simulator yang terdapat di pusat pelatihan pilot Lion Air.

"Boeing 737 NG (Next Generation) dengan Max 8 itu satu tipe. Manufaktur (pihak Boeing) memberikan maklumat bahwa tidak banyak sistem yg termodifikasi di dua pesawat ini," kata Sogi dalam konferensi pers, di Lion Air Angkasa Training Center, Sabtu (1/12).

Sogi menyampaikan, pihak Boeing memberi pernyataan kepada pihak Lion Air bahwa pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tidak memerlukan simulator khusus. Hal itu disebabkan, pesawat jenis itu tidak berbeda signifikan dengan jenis pesawat sebelumnya.

"Perbedaannya hanya jenis engine, secara keseluruhan sistemnya sama," ujarnya.

Menyikapi pernyataan KNKT bahwa pesawat terbang dalam keadaan tidak layak. Sogi menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukan hasil akhir.

Setelah kejadian tersebut menewaskan 189 orang, ia menyatakan akan tetap bertugas sesuai dengan prosedur, tanpa menambah atau mengurangi porsi latihan pilot.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi persis (dalam jatuhnya pesawat itu), apakah menambahkan training atau mengurangi training, kami masih (beroperasi) sesuai standar," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement