Jumat 30 Nov 2018 17:28 WIB

Dubes Yaman Tertarik Program 1 Desa 1 Hafidz di Jabar

Dubes berencana untuk membawa investor agar bisa menanaman modalnya di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pesantren memeriahkan hari peringatan Maulid Nabi di Kabupaten Bandung Barat, Selasa (20/11). Salah satunya yaitu Pesantren Tahfiz Alquran Misbahunnur. Para santri dan santriwati membacakan Alquran dengan cara dihafal dihadapan guru, orangtua santri.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Sejumlah pesantren memeriahkan hari peringatan Maulid Nabi di Kabupaten Bandung Barat, Selasa (20/11). Salah satunya yaitu Pesantren Tahfiz Alquran Misbahunnur. Para santri dan santriwati membacakan Alquran dengan cara dihafal dihadapan guru, orangtua santri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Duta Besar Yaman untuk Indonesia Abdul Ghani Syamiri tertarik dengan potensi yang ada di Jawa Barat. Abdul pun tertarik dengan program yang ditawarkan Gubernur Ridwan Kamil yaitu Satu Desa Satu Hafidz dan program satu desa satu perusahaan untuk turut berpartisipasi.

"Kami siap membantu merealisasikan  Satu Desa Satu Hafidz karena kami sudah bepengalaman," katanya.

Ia, berencana untuk membawa investor agar bisa menanaman modalnya di Jabar. Dubes Yaman yang datang bersama delegasi mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI bahwa akan memprioritaskan untuk investasi di Jabar.

"Kami sudah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri RI kami akan prioritaskan investor kami untuk investasi di jabar melihat potensinya yang besar," ujar Abdul Ghani Syamiri usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Jumat (30/11),

Abdul mengatakan, pihaknya pun telah mendengar kabar bahwa Bank BJB Syariah membuka peluang untuk investasi dan kerjasama.

"Saya mendengar kabar bahwa bank BJB Syariah membuka peluang untuk investasi saya ingin jadi investornya," katanya.

Oleh karena itu, Dubes Yaman meminta proposal dan informasi yang menyeluruh tentang potensi dan peluang investasi Jabar termasuk proyek-proyek infrastruktur yang akan disampaikan kepada investor Yaman.

Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penjajakan kerjasama yang lebih mendalam. "Jika berkenan kami mohon kedatangan para investor Yaman atau kalau perlu saya bisa berkunjung kesana untuk penjajakan kerjasama," katanya.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini menjelaskan pada Dubes Yaman, bahwa 45 juta warga Jabar adalah muslim. Untuk itu Ia bertekad akan membawa Jabar provinsi yang kompetitif dan juara lahir batin. Ada 6 ribu desa di Jabar yang siap melahirkan 6 ribu hafidz melalui program Satu Desa Satu Hafidz.

"Kalau berkenan Yaman bisa membantu mewujudkannya," katanya.

Kelebihan lain, kata dia, Jabar adalah karena paling dekat dengan ibu kota maka sangat strategis untuk berinvestasi. Selain provinsi terbesar, Jabar juga diberkahi negeri yang sangat indah akan alam dan lingkungannya.

"Kita ada ratusan sungai, pantai, gunung, hutan dan warisan budaya yang sangat kaya, bahkan ada pepatah Jabar diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum," kata Emil.

Oleh karena itu, kata dia, dalam 5 tahun kedepan pihaknya bertekad akan membuat 27 destinasi pariwisata baru di Jabar. Ia pun mempersilakan bila ada pengusaha Yaman yang ingin berinvestasi dibidang pariwisata.

Selain itu, Emil juga menawarkan proyek-proyek strategis infrastruktur. Emil mengatakan, kebutuhan infrastruktur di Jabar saat ini baru mencapai 50 persen dengan jumlah penduduk yang sebesar ini. Maka akan ada beberapa proyek infrastruktur yang akan dibangun, seperti 8 jalur Kereta Api baru, 2 Bandara baru, 3 Pelabuhan baru, 2 Kota baru, 10 sampai 20 pusat industri baru dan 5 sampai 8 jalur tol baru. Menurutnya, bila hanya mengandalkan dana pemerintah maka hanya akan tercapai 10% saja.

"Saya berharap 90 persennya nya bisa diisi oleh investor khususnya dari Timur Tengah, jangan hanya dari Asia Timur saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement