REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemuda dan mahasiswa dinilai perlu menyamakan pandangan dan gerak langkah dalam menghadapi masa depan. Terutama di tahun politik saat ini.
"Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin dapat memberikan suri tauladan sekaligus inspirasi umat Islam untuk memelihara eksitensi negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Sulaiman Badran, perwakilan Kemenag dalam Diskusi Publik bertajuk "Kita Jaga Ukuwah Islamiyah dan Mendukung Program Pemerintah Berkelanjutan" di Gedung MCC Universitas Malahayati, Bandar Lampung, kemarin.
Ia mengatakan, berbagai informasi bertebaran di media sosial yang isinya positif dan negatif. Untuk itu perlu tabayun dalam mencermati dinamikanya, agar tidak terjadi benturan antar anak bangsa yang berakibat konflik.
Sementara Yudi Yusnandi, akademisi dari UIN Lampung, menyampaikan bahwa dinamika politik nasional dari masa ke masa telah dilalui bangsa Indonesia. Namun demikian NKRI tetap tegak berdiri karena pemerintahannya berkomitmen untuk tetap menjadikan Pancasila sebagai falsafah bangsa.
"Islam harus mewarnai dinamika politik nasional. Masyrakat saat ini kurang peduli dengan track record kandidat caleg maupun capres, hal ini terjadi krn pengaruh framing media massa," kata dia.
Oleh karena itu pemuda harus semangat dalam berkarya memajukan bangsa dan negara Indonesia.