Kamis 29 Nov 2018 22:00 WIB

Bupati Bandung Barat Janji Insentif Guru Honorer Naik 2019

Gaji perbulan guru honorer Rp 500 ribu akan dinaikan menjadi Rp 1,5 juta.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Setia Rusmana (47), guru honorer SDN Sukamanah, Pasirjambu, Kabupaten Bandung terpaksa menyambi dengan bekerja sampingan yaitu bertani. Gaji yang diterimanya Rp 500 ribu perbulan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, sehingga ia mengontrak sepetak sawah dan menanam jagung agar bisa menambah pundi-pundi penghasilan.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Setia Rusmana (47), guru honorer SDN Sukamanah, Pasirjambu, Kabupaten Bandung terpaksa menyambi dengan bekerja sampingan yaitu bertani. Gaji yang diterimanya Rp 500 ribu perbulan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, sehingga ia mengontrak sepetak sawah dan menanam jagung agar bisa menambah pundi-pundi penghasilan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menjanjikan insentif guru honorer pada 2019 mendatang akan naik signifikan. Saat ini, gaji perbulan guru honorer Rp 500 ribu akan dinaikan menjadi Rp 1,5 juta. Kebijakan tersebut diambil untuk meminimalisasi ketimpangan antara guru honorer dengan guru PNS.

"Tahun depan insentif guru honorer dinaikkan sebesar 200 persen menjadi Rp 1,5 juta dari Rp 500 ribu," ujarnya, Kamis (29/11).

Menurutnya, kebijakan peningkatan insentif guru honorer menjadi bagian dari

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Ia mengatakan, kenaikan intensif bagi guru honorer ini sudah resmi dan disetujui pihak dewan melalui Rapat Paripurna DPRD Bandung Barat.

Dirinya mengungkapkan, para guru berada di posisi terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Termasuk dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. "Kami bertekad meningkatkan kesejahteraannya agar terus semangat dalam mendidik penerus bangsa," katanya.

Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang M Naser mengakui jika distribusi guru di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung belum merata. Menurutnya, masih ada guru-guru yang mengajar di wilayah perkotaan. Oleh karena itu, dirinya meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung segera mengatasi hal tersebut.

Sebelumnya, Setia Rusmana (47), guru honorer SDN Sukamanah, Pasirjambu, Kabupaten Bandung terpaksa menyambi dengan bekerja sampingan yaitu bertani. Gaji yang diterimanya Rp 500 ribu perbulan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, sehingga ia mengontrak sepetak sawah dan menanam jagung agar bisa menambah pundi-pundi penghasilan.

Dirinya sudah 14 tahun bekerja menjadi guru honorer termasuk bertugas di SDN Sukamanah. Saat ini, dirinya mengaku mengajar kelas satu hingga kelas enam bersama kepala sekolah. Menurutnya, beberapa tahun ke belakang terdapat PNS yang mengajar namun saat ini sudah tidak ada kecuali kepala sekolah.

“Ini yang mesti disikapi dinas pendidikan. Guru rata-rata bertumpuk di perkotaan dengan infrastruktur yang bagus. Banyak guru ingin pindah ke pusat kota,” ujarnya kepada wartawan seusia upacara HUT Guru di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (29/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement