REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi sentra industri sepatu di Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Pada kesempatan itu mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut mendengarkan curahan hati pengrajin sepatu di salah satu sentra pengrajin sandal, sepatu, dan tas yang ada di Kabupaten Bogor.
Pemilik pusat pengrajin Lutfi mengeluhkan persaingan yang mulai tidak sehat. Padahal. menurutnya, Taman Sari memproduksi seribu kodi 20 ribu pasang.
“Pasar sekarang pembayaran banyak tersendat. Impor membanjir dari China. Mereka jual murah dan kuat, ini membuat persaingan tidak sehat. Belum lagi persaingan dengan pengrajin lain,” kata Lutfi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (29/11).
Hal senada juga diungkapkan Ketua UKM dan Pengrajin Taman Sari Acu Juanda. Acu mengaku usaha yang ia jalani belum memiliki merek sehingga tidak setenar Cibadayut.
“Kami nggak punya brand Pak. Jadi hanya sebatas pengrajin dan pengepul. Padahal merek-merek terkenal memesan sepatu di tempat kami. Serbuan importir dari Cina makin memperparah kondisi ini,” jelas Acu.
Sandi berjanji akan menyerap aspirasi tersebut. Ia menegaskan akan memperbaiki kondisi yang ditemukan di lapangan terkait keluhan para pengrajin sepatu tersebut.
“Gerak OK OCE sudah kita perkenalkan di setiap daerah yang kita kunjungi. Tiap daerah akan punya nama sendiri, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Karena setiap kota atau kabupaten punya karakteristik tersendiri, seperti industri sepatu Sukaresmi di Taman Sari ini,” kata Sandi.
Sandi menginginkan adanya gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat. Gerakan kolaboratif yang dimaksud Sandi, yaitu gerakan ekonomi yang datang dari, oleh dan untuk masyarakat.
"Dari sekarang juga, kita bersama-sama menjemput perubahan ekonomi di negeri ini. 2019 harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi, khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau. Termasuk di Industri sepatu di kabupaten Bogor ini,” ungkapnya.