Kamis 29 Nov 2018 11:41 WIB

Seekor Badak Sumatra Berhasil Diselamatkan

Badak tersebut masuk ke dalam lubang jebakan

badak sumatra
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
badak sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seekor Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina berhasil diselamatkan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Badak tersebut masuk ke dalam lubang jebakan (pit trap) nomor 4 yang berada dekat aliran anak Sungai Tunuq pada Ahad (25/11), pukul 07.30 Wita.

"Pada pukul 09.00 Wita seluruh tim penyelamatan berangkat menuju lokasi lubang jebakan, dan dalam waktu kurang dari 24 jam, badak tersebut dipindahkan dari pit trap ke boma atau kandang angkut," jelas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Sunandar dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Kamis (29/11).

Sunandar juga menginformasikan bahwa pemindahan badak yang diberi nama Pahu  ini dilakukan dilakukan pada Selasa (27/11), pukul 16.50 Wita. Ia dipindahkan dari lokasi penangkapan ke Suaka Rhino Sumatra (SRS) Hutan Lindung Kelian Lestari. Badak tersebut juga sempat diperiksa di SRS Kelian pada Rabu (28/11).

"Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi kesehatan badak Pahu tersebut stabil dan baik," lanjut Sunandar.

Pemindahan badak Pahu ke SRS Hutan Kelian dilakukan berdasarkan rekomendasi dari tim dokter dan sesuai dengan Peraturan Dirjen KSDAE Nomor P.01/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 tentang Prosedur Operasi Standar Translokasi Badak Jawa, Badak Sumatera dan Badak di Kalimantan.

Badak Sumatera merupakan jenis satwa langka yang termasuk kategori critically endangered menurut IUCN. Berdasarkan data Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) tahun 2016, populasi satwa ini diperkirakan kurang dari 100 individu di alam. Selain di Sumatera, satwa ini dapat ditemukan di Kalimantan dalam jumlah yang sangat terbatas.

"Badak Sumatera yang hidup di Kutai Barat, habitatnya terdesak oleh konsesi tambang, dan terisolasi, sehingga kemungkinan reproduksinya hampir tidak ada, dan terancam punah," kata Sunandar.

Terkait hal ini Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno mengatakan bahwa translokasi merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya menyelamatkan Badak Sumatera, karena saat ini berada dalam situasi kritis.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh, tidak hanya untuk upaya pengembangbiakan semi alami yang sekarang sedang berlangsung, tetapi juga untuk menjaga habitat alami Badak Sumatera, dengan harapan akhirnya melepaskan kembali satwa ke alam," lanjutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement