REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Jelang pemilihan ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM), kandidat ketua umum PPPM, Sunanto tak ingin berpuas diri dengan besarnya dukungan di perhelatan Muktamar ke-XVII Pemuda Muhammadiyah. Menurut Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, setiap periode kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah memiliki kontribusi terhadap organisasi yang telah berusia 86 tahun ini.
Ia mengakui, ada banyak prestasi yang berhasil ditoreh pada masa kepemimpinan Dahnil Anzar Simanjuntak. "Jadi penggantinya harus mampu menguatkan dan tetap mempertahankan nama besar pemuda muhammadiyah," kata Cak Nanto saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/11).
Cak Nanto enggan menanggapi isu terkait persaingan yang memanas antara dirinya dengan gerbong yang dipelopori Dahnil Anzar Simanjuntak untuk memenangkan salah satu kandidat. Bahkan, saat dikonfirmasi tentang pemberitaan yang mengaitkan Dahnil Anzar Sumanjuntak dan Fanani terkait dana kemah dari Kemenpora, Cak Nanto akan membantu keduanya. "Secara pribadi saya harus bertabayyun dulu. Apakah datanya benar atau enggak. Karena saya secara pribadi tidak terlalu detail jauh mengikuti data-datanya. Tapi kalau misalnya ada desas-desus bahwa ini kriminalisasi, saya termasuk paling depan yang akan membela kader Muhammadiyah, termasuk Bang Dahnil dan Fanani. Tapi kalau itu adalah fakta, maka kami secara pribadi (tetap) akan mendampingi," ujarnya.
Terkait perhelatan Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto optimistis dapat memenangkan kontestasi Muktamar. Ia menyebutkan, setelah mendapatkan limpahan suara dari Kandidat ketua umum asal Jawa Timur Muhammad Sukron, dukungan diperkirakan mencapai 800 suara dari total hak pilih 1.200. "Sekarang Jawa Timur (Muhammad Sukron) sudah mendeklarasikan dirinya. Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Sulsesl, Sulbar, Maluku, Maluku Utara, Papua, NTT. (seluruhnya) 25 PWPM yang sudah bergabung dengan saya menuju kebersamaan ini," katanya.
Menurut, seluruh kandidat dan pendukung telah membangun komunikasi dengan peserta Muktamar. Muktamirin mensosialisasikan gerakan dengan simbol 'C' yang artinya Cak Nanto. Ia mengajak seluruh peserta untuk membangun kebersamaan, sehingga manakala menang akan menjadi kemenangan bersama pula.