Rabu 28 Nov 2018 07:37 WIB

Rektor Unpad Berikan Selamat atas Perubahan BSI Jadi UBSI

Saat ini perguruan tinggi tidak dapat menghindari ''sharing resource" dan kolaborasi.

Rektor Unpad (tengah) bersama jajaran kepengurusan Yayasan UBSI, Surahman, Efriadi Salim, Herman P Harsoyo, dan Naba Aji (dari kiri ke kanan).
Foto: Dok UBSI
Rektor Unpad (tengah) bersama jajaran kepengurusan Yayasan UBSI, Surahman, Efriadi Salim, Herman P Harsoyo, dan Naba Aji (dari kiri ke kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Rektor Universitas Padjajaran(Unpad),  Prof Dr  dr  Med Tri Hanggono hadir di acara wisuda ke-50 Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang digelar di BSI Convention Center (BCC), Kaliabang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/11).

Ia  memberikan orasi ilmiah di hadapan ribuan wisudawan-wisudati  UBSI tersebut. Pada kesempatan yang sama ia juga mengucapkan selamat dan apresiasinya terhadap perubahan BSI menjadi UBSI.

“Saya menyampaikan penghargaan yang luar biasa, karena penggabungan BSI menjadi universitas merupakan terobosan yang luar biasa,” kata Tri Hanggono dalam rilis UBSI yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/11).

Tri Hanggono menambahkan, bahwa dalam tata kelola, sekarang perguruan tinggi tidak dapat menghindari  sharing resource dan berkolaborasi itu penting. Sebab menggabungkan beberapa perguruan tinggi menjadi satu, itu artinya ada kekuatan yang dapat bergabung. Ada efesien dalam tata kelola.

“Lalu dengan kekuatan bergabung, yakin ada upaya meningkatkan mutu yang lebih kuat lagi. Lalu kesempatannya lebih besar, orang mengenal dengan kekuatan besar, apalagi sekarang branding-nya universitas. Dan saat ini belum banyak perguruan tinggi yang seperti itu. Makanya saya sangat mengapresiasi perubahan tersebut. Ini juga merupakan respons dari apa yang disarankan oleh pemerintah,” ujar Tri Hanggono.

Ia berharap atas perubahan ini, UBSI  juga dapat melihat keluaran sesuai  kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, semakin banyak perguruan tinggi memberikan kontribusi kepada masyarakat. Masyarakat pun akan memberikan lebih banyak kepada perguruan tinggi.

“Untuk itu,  penting bagi  UBSI bekerja sama dengan perguruan tinggi lain. Karena tidak mungkin UBSI hanya berdiri sendiri dalam mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan setingkat universitas,” ujar Tri Hanggono.

Dengan perubahan ini, ia yakin,  lulusan UBSI yang dasar keilmuannya berbasis teknologi dan komunikasi tersebut mempunyai modal awal yang besar. Hanya saja, potensi tersebut akan digerakkan di mana saja? Wilayah Indonesia ini luas. Tri berharap  lulusan UBSI mau berbagi di pedesaan di Indonesia yang memiliki potensi yang besar.

“Lulusan UBSI diharapkan mampu membangun bisnis di daerah. Karena saat ini, pemerintah telah banyak menggelontorkan dana untuk pembangunan desa. Dengan tekologi digital, lulusan UBSI dapat mengkoneksikan antardesa, berbinis antartemannya dengan adanya akses dunia yang terbuka luas.  Ini luar biasa, karena tidak semua perguruan tinggi yang memiliki dasar kompetensi seperti ini. Justru ini tepat untuk menghadapi tantangan industri 4.0,” kata Tri Hanggono.

Pada kesempatan yang sama, ia pun mengapresiasi perhelatan wisuda UBSI yang berkonsep kekinian dan milenial. “Baru pertama kali saya menghadiri prosesi wisuda seperti ini. Ini sangat berkesan. Ini saya sebut perayaan wisuda milenial. Sekarang era disrupsi, harus jangan konservatif lagi. Dan ini kelebihan dari perguruan swasta, yakni  memiliki fleksibililitas dalam konsep melaksanakan prosesi wisuda. Dan itu saya sangat apresiasi,” tutur Tri Hanggono.

Naba Aji Notoseputro, pengurus Yayasan BSI yang mewakili jajaran kepengurusan Yayasan BSI lainnya, mengucapkan terima kasih atas kehadiran rektor Unpad untuk memberikan orasi ilmiah kepada lulusan UBSI.

“Terima kasih atas kesediaan Prof  Dr  dr  Med Tri Hanggono Ahmad yng telah bersedia memberikan orasi ilmiah di hadapan ribuan Wisudawan UBSI. Semoga pesan-pesan yang telah disampaikan dapat memberikan manfaat dan motivasi kepada lulusan kami untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul. Selain itu, juga mampu dan berani menghadapi persaingan di dunia kerja, terutama di  era disrupsi yang sedang berlansung saat ini,” kata Naba Aji.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement