REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Nurfaizah, yang merupakan istri Subaidi, korban penembakan yang tewas di Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkapkan, peristiwa pembunuhan yang menimpa suaminya oleh pelaku berinisial ID. Nurfaizah menegaskan, pembunuhan suaminya sama sekali tidak ada kaitannya dengan perbedaan pilihan di Pilpres 2019.
Kasus tersebut, lanjut Nurfaizah, juga tidak berkaitan dengan Pilkada ataupun Pileg 2019. Ia mengatakan, kasus ini bermula dari kecintaan suaminya, yang merupakan seorang santri, terhadap gurunya, yang dicaci maki dan dihina oleh pelaku.
Pelaku berinisial ID mengunggah video dalam akun media sosial Facebook. Unggahannya tersebut berisikan cacian, makian, dan hujatan kepada seorang kiai di Madura, di mana kiai tersebut merupakan sang guru dari korban.
Korban kemudian meminta pelaku untuk menghapus postingan tersebut, beserta komen-komennya karena merasa tidak terima gurunya dicaci maki, dan dihujat oleh orang lain. Akan tetapi, bukan menghapus postingan tersebut, pelaku malah kembali melontarkan kata-kata yang lebih kasar.
Pembunuhan berencana
Nurfaizah mengatakan Subaidi merupakan pembunuhan berencana. Itu tak lain karena pelaku sebelumnya sempat melontarkan ancaman terhadap korbal, lewat komentar di dinding Facebook-nya.
"Ini pembunuhan berencana. Karena kan dalam komen-komen Facebook itu kan emang ada ancaman untuk suami saya," kata Nurfaizah kepada Republika.co.id, Selasa (27/11).
Mengetahui sang korban merupakan tukang gigi, lanjut Nurfaizah, pelaku juga menjebak korban sebelum melancarkan aksinya. Menurutnya, pelaku menelpon korban menggunakan nomor orang lain, dan berpura-pura ingin memasang gigi.
"Terus dibohongi kan berhubung suami saya pekerjanya tukang gigi, pelaku itu menggunakan nomor orang lain dan bilang memesan unuk memasang gigi. Iya dijebak gitu," ujar Nurfaizah.
Sebelumnya, peristiwa penembakan yang terjadi di Sokobonah, Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu (21/11) sekitar pukul 13.00 WIB membuat heboh masyarakat. Petugas Polsek Sokobanah, menerima laporan telah terjadi dugaan penganiayaan terhadap korban di Dusun Gimbuk, Desa Sokobanah Laok.
Mendapat laporan tersebut, petugas langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban ditemukan mengalami luka tembak dada sebelah kiri hingga menembus punggung.
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Pamekasan, dan kemudian di rujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya. Sayangnya, nyawa korban tidak bisa tertolong lagi. Korban meninggal dunia Kamis (22/11) pukul 16.05 WIB. Setelah itu korban langsung dibawa ke Sampang untuk dimakamkan.
Polda Jatim sudah melakukan penahanan terhadap pelaku penembakan yang diketahui berinisial ID, dan menjerat tersangka dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Peristiwa penembakan ini sempat dikabarkan karena perdebatan mengenai perbedaan pilihan capres di media sosial.