REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengimbau kedua tim sukses pasangan calon presiden wakil presiden untuk tetap menjaga persaudaraan dan kondusifitas di tahun-tahun politik Pemilu 2019. Zulkifli menyampaikan demikian, lantaran mulai memanasnya ada pernyataan masing-masing kubu pasangan calon.
Zulkifli menegaskan, Pemilu adalah ajang pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih pemimpin terbaik. "Ini kompetisi antar kita. Pak Jokowi, Pak Prabowo sahabat kita, kader terbaik Indonesia. Kita bukan melawan Belanda dan sekali lagi ini bukan mau perang, ini memilih yang terbaik di antara yang terbaik keduanya," ujar Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
Menurutnya, semua pihak jangan saling memanasi satu sama lain. Sebab hal itu dapat memicu perpecahan antara bangsa. Menurutnya, dalam demokrasi persaingan Pilpres adalah hal biasa, namun jangan sampai menghancurkan persatuan.
"Ini lima tahun kan biasa. Nanti 4 sampai 5 tahun ada lagi kan. sekali lagi saya imbau janganlah memanasi, jangan mengompori, jadi untuk bersatu bukan untuk pecah belah. Pilpres itu dalam demokrasi kan sesuatu yang biasa, tiap lima tahun ada. Makanya saya minta untuk menjaga," kata Zulkifli.
Terkait sikap calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan ini menjadi sorotan karena kerap melontarkan pernyataan yang menuai polemik seperti politisi sontoloyo, politisi genderuwo dan peringatan banyak 'kompor' jelang tahun politik 2019.
Menanggapi sikap Jokowi, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan enggan berkomentar banyak. Ia kembali mengimbau semua pihak untuk menjaga persaudaraan meski tengah menjalani tahun politik. "Saya imbau mari kita jaga bersama-sama. Sekali lagi ini pilpres untuk kita antar kita, harusnya penuh persaudaraan," kata Zulkifli.
Zulkifli juga tidak melihat ada perubahan sikap capres dari pejawat tersebut. Ia hanya meminta tim sukses (timses) kedua pasangan calon untuk tidak bertindak berlebihan. "Dua-duanya enak kok. Oleh karena itu tim sukses jangan berlebihan. Saya juga minta aparat harus hadir. Timses jangan berlebihan. pengawas pemilu juga mesti adil agar legitimate," kata Ketua MPR tersebut.