Selasa 27 Nov 2018 12:31 WIB

Perbaikan Pipa PDAM Tirtawening Rampung

Aliran air ke pelanggan pun kembali normal

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
PDAM
Foto: dok. Istimewa
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PDAM Tirtawening Kota Bandung telah merampungkan perbaikan pipa transmisi yang pecah di Desa Margahurip, Banjaran, Kabupaten Bandung. Setelah selesai diperbaiki, maka aliran air kepada pelanggan bisa kembali normal.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi memastikan pihaknya telah memperbaiki pipa berdiameter 850 mm tersebut. Air yang mengalir dari sumber air baku pun sudah bisa dialirkan melalui pipa.

"Perbaikan pipa sudah dapat tersambung sejak tadi malam, sekarang progres pengaliran sudah dimulai. Sebelum dzuhur sudah bisa mengalir ke instalasi seperti normal biasanya," kata Sonny di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Selasa (27/11).

Ia menuturkan perbaikan pipa pecah ini menghabiskan biaya sekitar Rp 200 juta. Pipa transmisi yang dipasang di lokasi tersebut memang berbeda dengan pipa sambungan lainnya. Pipa ini berjenis DCIP (Ductile Cast Iron Pipe) untuk mengantisipasi tekanan air yang besar.

"Penyebabnya pecahnya memang pastinya ada tekanan besar yang mendadak. Karena daerah di situ memang sengaja dibedakan. Jadi ketika ada tekanan air mendadak ada yang pecah," ujarnya.

(Baca: Lima Rumah Rusak Berat Akibat Pipa PDAM Tirtawening Bocor)

Meski perbaikan telah selesai dan air bisa mengalir normal pada hari ini, ia memperkirakan aliran ke pelanggan akan kembali normal pada esok hari. Karena air yang mengalir akan mengisi pipa-pipa distribusi se-Kota Bandung.

"Insya Allah sudah beroperasi normal, tapi ke pelanggan butuh sampai besok. Karena ketika kemarin itu berhenti dua hari, pipa distribusi se-Bandung kosong, berarti ngisi dulu, normal besok," ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal serupa, ia menyebutkan pihaknya akan meningkatkan pengecekan dan perawatan pipa. Termasuk mengatur tekanan air yang masuk ke pipa terutama pada musim hujan ini. Ia menambahkan selain perbaikan pipa, PDAM Tirtawening juga memberikan kompensasi perbaikan rumah warga sekitar yang terdampak. Ganti rugi dianggarkan sekitar Rp 100 juta.

"Sudah diinventarisasi (kerusakan rumah warga). Ada yang sifatnya infrastruktur, ada yang kelengkapan rumah. Misalnya ada tembok kotor, benteng rubuh, pagar roboh. Kita tawarkan mau diperbaiki sendiri nanti kita bayar atau kita yang bangun. Hal yang sifatnya kelengkapan rumah, misalnya TV kita ganti," tuturnya.

Sebelumnya pipa transmisi di lokasi tersebut pecah pada Ahad (25/11) dini hari. Akibat pecahnya pipa tersebut, sekitar 102.820 Sambungan Langganan (SL) akan terganggu sekitar 4-5 hari terhitung sejak hari ini. Jumlah pelanggan tersebut terdiri dari 41.820 SL Wilayah Barat dan 61.749 SL Wilayah Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement