REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Mengantisipasi ancaman banjir, Pemkab Cirebon akan melibatkan warga untuk bergotong royong melakukan pengerukan sungai. Sistem gotong royong dilakukan untuk menyiasati minimnya anggaran.
Pj Bupati Cirebon, Dicky Saromi, menyebutkan, pengerukan sungai itu akan dilakukan di tiga kecamatan yang selama ini rawan banjir. Yakni, Kecamatan Ciledug, Pasaleman dan Waled.
"Ini tidak pakai anggaran. Kalau pakai anggaran, kita harus nunggu tahun depan lagi. Ini adalah kepedulian kita bersama," ujar Dicky, usai memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Pasukan TRC Siaga Bencana di Stadion Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (26/11).
Dalam gotong royong tersebut, lanjut Dicky, pemerintah yang menyediakan alat berat berupa bechoe. Sedangkan masyarakat, menyiapkan tenaga mereka.
Masyarakat akan dikoordinasikan oleh masing-masing camat dan kepala desa untuk bergotong royong melakukan pengerukan sungai, memperlebar tikungan dan memperbaiki tanggul yang nyaris jebol. Hal itu juga dilakukan melalui kerja sama dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung.
Dicky mengungkapkan, wilayah Kabupaten Cirebon yang dilewati oleh 13 sungai memang rawan banjir. Tak hanya itu, sejumlah kecamatan yang terletak di dataran tinggi juga rawan longsor.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat itu mengatakan, sudah menetapkan periode 1 November 2018 hingga 31 Mei 2019 sebagai masa tanggap darurat kejadian bencana di musim penghujan. Kesiapsiagaan itu dimaksudkan agar semua pihak mampu mengurangi risiko bencana dengan langkah persiapan dan mobilisasi, baik SDM maupun peralatan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendar, menyebutkan, pengerukan sungai dan perbaikan tanggul akan dilakukan di tujuh titik di tiga kecamatan, yaitu Ciledug, Pasaleman dan Waled.
"Dilakukan mulai Rabu (28/11) dan ditargetkan selesai selama sembilan hari," terang Dadang.
Dadang menambahkan, BPBD Kabupaten Cirebon juga telah memasang 206 papan penunjuk jalur evakuasi dan titik kumpul. Rambu-rambu yang merupakan bantuan dari BNPB itu sudah pasang di 16 kecamatan.