Senin 26 Nov 2018 15:11 WIB

Wapres: Dakwah Islam di Indonesia Selalu Menggembirakan

Wapres berharap Pemuda Muhammadiyah mengedepankan dakwah Islam yang tidak menakutkan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam pidatonya pada pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta mengatakan dakwah Islam di Indonesia selalu dilakukan dengan cara yang menggembirakan. Wapres pun berharap Pemuda Muhammadiyah mengedepankan dakwah Islam yang tidak menakutkan.

"Bangsa Indonesia ini kita kenal semuanya sebagai negara dengan umat muslim terbesar, tapi dalam dakwahnya selalu menyesuaikan dan menggembirakan," kata Wapres di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (26/11).

Ia mengatakan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi kepemudaan yang meskipun mengenakan seragam dan topi baret merah tentunya harus melakukan dakwah Islam menggembirakan dan tidak menakutkan. Ia juga mengatakan dakwah yang menggemberikan sudah menjadi sejarah bangsa ini.

Sebab, di Indonesia tidak ada gambar-gambar keislaman yang memakai pedang. Hal itu berbeda dengan di negara Timur Tengah yang memakai gambar pedang.

"Itu menandakan bahwa dakwah mereka berbeda dengan cara kita di negeri ini yang nengutamakan kultural sambil berdakwah, meyakinkan dengan mengembirakannya dan bukan dengan menakutkannya," kata Wapres. 

"Dan itulah ciri khas Islam di Indenesia, oleh karena itu kita harus melanjutkan itu, bahwa berdakwah tidak perlu menakutkan tidak perlu didorong dan memaksakan. Apalagi dakwah itu memang suatu upaya untuk kemajuan bersama," kata Wapres. 

Jusuf Kalla menambahkan, dengan dakwah Islam yang menggembirakan itu, tentunya berdampak pada kemajuan agama terbesar di Indonesia. Hal itu bisa diukur dari makin banyaknya jumlah masjid dan mushala serta jamaah yang melaksanakan ibadah shalat.

"Kemudian orang haji itu dulu bayar langsung berangkat, sekarang butuh 20 sampai 40 tahun, itu menandakan adanya kemajuan agama yang tinggi. Begitu juga puasa dan shalat tarawih saat Ramadhan itu menandakan dakwah berhasil dan maju dengan baik," katanya.

Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah yang diikuti ribuan peserta dan peninjau dari masing-masing Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah seluruh Indonesia pada 25-28 November 2018 itu mengambil tema "Menggembirakan Dakwah Islam, Memajukan Indonesia". "Tentunya harapan kita semua Muktamar ini disamping bisa mengevaluasi apa yang dilaksanakan kepengurusan sebelumnnya (PP Pemuda Muhammadiyah) tentu merancang apa yang akan dilakukan di masa depan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement