Senin 26 Nov 2018 10:33 WIB

Muktamar Pemuda Muhammadiyah Sempat Diwarnai Keributan

Keributan disebabkan aturan protokoler yang melarang peserta bawa ponsel dan tas

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Esthi Maharani
Muktamar Pemuda Muhammadiyah
Foto: Fernan Rahadi / Republika
Muktamar Pemuda Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peserta Muktamar Pemuda Muhammadiyah (PM) ke-XVII sudah berbondong-bondong datang ke lokasi di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (26/11) pagi. Muktamar tersebut dihadiri ribuan peserta yang disebut muktamirin dari seluruh penjuru tanah air.

Berdasarkan pantauan, kampus UMY yang terletak di Tamantirto, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut sudah terlihat padat sejak pukul 07.00 pagi. Padahal hinggal pukul 09.30 pagi ini, acara belum kunjung dimulai. Puluhan kendaraan bahkan sempat terjebak macet di jalan ringroad barat yang merupakan akses masuk ke kampus UMY.

Di depan pintu masuk, ratusan peserta muktamar sempat melancarkan protes karena pintu masuk Sportorium tidak dibuka oleh protokoler dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang telah berjaga sejak pagi. Rencananya, muktamar memang akan dibuka  oleh Wakil Presiden Jusuf  Kalla.

Berdasarkan pengakuan sejumlah peserta,  permasalahan dimulai setelah terdapat aturan yang dikeluarkan protokoler untuk tidak membawa masuk telepon seluler dan tas. Akibatnya, sempat terjadi keributan selama beberapa menit.

Keributan baru mereda setelah Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, tiba di lokasi dan menenangkan para peserta. Dahnil meminta mereka semua bersama dirinya duduk di depan pintu masuk sambil menunggu pintu dibuka.

"Jika kita tak diperbolehkan masuk, saya bersama teman-teman akan bersama-sama menunggu di sini sampai pintunya dibuka. Tapi saya minta teman-teman semua agar tertib," kata Dahnil menenangkan.

Tak lama setelah kedatangan Dahnil, pihak penyelenggara akhirnya membuka pintu masuk Sportorium UMY usai melakukan negosiasi dengan sejumlah peserta. Sejumlah peraturan yang sebelumnya menyulitkan peserta seperti tidak boleh membawa telepon seluler dan tas akhirnya dihilangkan. Para peserta pun akhirnya bisa masuk dengan tertib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement