Senin 26 Nov 2018 02:06 WIB

Dana Desa Turunkan Pengangguran di Bengkulu

TPT Provinsi Bengkulu turun dari 3,74 persen pada Agustus 2017 menjadi 3,51 persen

Dana Desa
Dana Desa

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bengkulu, menyebutkan dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat telah menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah itu.

"TPT Provinsi Bengkulu turun dari 3,74 persen pada Agustus 2017 menjadi 3,51 persen pada Agustus 2018. Selama periode itu, jumlah angkatan kerja bertambah sebanyak 29.269 orang. Kondisi ini cukup menggembirakan," kata kepala DPMD Provinsi Bengkulu, Ali Sadikin, Ahad (25/11)

Ia menuturkan dana desa yang dialokasikan dari APBN selama empat tahun untuk 1.341 desa di Provisi Bengkulu telah berdampak meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan dan menurunkan tingkat pengangguran terbuka.

"Penggunaan dana desa tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur melalui sistem padat karya tunai, melainkan juga ditujukan untuk pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," ujarnya.

Jumlah Bumdes saat ini di Provinsi Bengkulu tercatat mencapai 190 unit kegiatan. Adanya BUMDes yang menciptakan berbagai peluang usaha dinilai Ali telah mampu menyerap tenaga kerja di desa.

"Dalam empat tahun itu, Provinsi Bengkulu telah menerima kucuran dana desa senilai Rp3 triliun melalui Gerakan Pembangunan Desa Terpadu yang menurunkan angka pengangguran," jelasnya.

Secara terpisah, Sekretaris BUMDes Suka Sari di Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma, Imamatul Maskanah menyebut pihaknya memanfaatkan dana desa untuk berbagai kegiatan usaha guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Di bawah naungan BUMDes yang berdiri sejak setahun lalu, dana desa dipakai untuk membuka unit toko, pengolahan serai wangi, jamu hingga pembuatan sabun cuci piring.

"BUMDes dituntut untuk membangun berbagai unit usaha dan membuka lapangan pekerjaan. Adanya alokasi dana desa ini telah meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement