REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Jelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah para muktamirin dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Yogyakarta. Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Barat Iu Rusliana mengajak muktamirin untuk menjaga soliditas dan kebersamaan.
"Soliditas dan kebersamaan merupakan kunci serta ruh gerakan organisasi yang didirikan sejak 1932 ini," kata Iu Rusliana ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (25/11).
Ia mengatakan, di usia Pemuda Muhammadiyah yang kini mencapai 86 tahun, idealnya tumbuh sebagai organisasi yang kadernya saling memajukan dan membukakan pintu peran kader di berbagai lini. "Kemajuan organisasi ditentukan oleh kualitas kadernya. Kualitas kader ditopang oleh proses kaderisasi yang dibangun," katanya.
Menurut Iu, ketika sudah di Pemuda Muhammadiyah, baju-baju lama yang dapat merusak soliditas harus ditinggalkan. "Jika dulu adalah kader ortom, mesti diingat kini telah menjadi kader pemuda. Latarbelakang itu tak boleh melahir pengkotakan. Apalagi hanya karena perbedaan pendapat saja," ujarnya.
Untuk membangun soliditas dan kebersamaan, Iu mengingatkan kepada semua kader tentang dasar dan semangat berpemuda Muhammadiyah. Selain itu, Iu mengimbau agar mengurangi tensi politik dalam perhelatan muktamar. "Goreng menggoreng isu sebaiknya dikurangi, sehingga suudzhon di antara sesama kader berkurang. Riang gembiralah bermuktamar, nikmati Yogyakarta, kota pertama berdirinya Muhammadiyah," kata Iu.