Sabtu 24 Nov 2018 11:47 WIB

Pecinta Kopi Indonesia Padati Somerset House London

Diplomasi kopi diharapkan tingkatkan ekspor kopi Indonesia ke Inggris.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
Biji kopi asal Indonesia
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Biji kopi asal Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — East Wing Somerset House, gedung neoklasikal yang berusia 200 tahunan di jantung kota London tiba-tiba dipadati oleh importir dan pecinta kopi Inggris. Mereka datang sebab dirasa harus mencium harum ragam kopi Indonesia yang dipertunjukkan dalam pameran dan forum bisnis Indonesia Coffee Day pada Kamis (22/11) waktu setempat.

Sebanyak 10 pelaku industri kopi dari Indonesia, termasuk barista Indonesia terlibat sebagai bagian dari upaya diplomasi ekonomi Indonesia di Inggris. Diplomasi bertujuan meningkatkan kehadiran kopi khas Indonesia, dari sisi komoditas maupun sektor kreatif.

Dalam kegiatan forum bisnis Indonesia Coffee Day, Duta Besar RI untuk Inggris Raya, Republik Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional, Rizal Sukma menyoroti besarnya potensi transaksi perdagangan di sektor kopi antara Indonesia dan Inggris.

"Sebagai produsen kopi terbesar ke keempat, pameran tunggal kopi Indonesia yang pertama di Inggris ini, diharapkan akan makin banyak ekspor kopi Indonesia hadir di Inggris", ujar Dubes Rizal Sukma dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (24/11).

Dalam acara tersebut, hadir sebagai pembicara dalam forum bisnis dengan tema Coffee Supply Chain Manager Fairtrade, Anna Pierides. Anna menyoroti peran sertifikasi Fairtrade dalam membantu petani kopi Indonesia.

"Yang menarik dari kopi Fairtrade adalah hampir seluruh produksi kopi Fairtrade berasal dari bahan organik dan bahwa keikutsertaan petani Indonesia dalam Fairtrade telah menghasilkan premium senilai 4,8 juta dolar AS," ujarnya.

Kopi Pagalaram, Gayo Mandiri, Malabar, Bali Arabica, Dialog Coffee, Kopi Sarongge, Work Coffee, Ngopi Yuk serta Petimera hadir membawa ragam kopi dari Aceh, Bali, Jawa Barat, Jawa Barat, Sumatera dan Flores. Seluruh jenis kopi tersebut kemudian dipresentasikan dalam sesi coffee cupping yang dipandu oleh Syafrudin, dari Specialty Coffee Association Indonesia.

Dubes Rizal Sukma juga menyampaikan, dengan terjadinya pergeseran budaya minum teh menjadi minum kopi di Inggris, Indonesia berada posisi yang strategis untuk memasuki pasar kopi, khususnya specialty coffee. Meskipun besar, potensi Indonesia di Inggris masih belum dioptimalkan.

"Hal ini yang menjadikan promosi kopi Indonesia melalui Indonesia Coffee Day menjadi salah satu prioritas diplomasi ekonomi KBRI London," lanjut Dubes Rizal Sukma. Dia juga mendorong berbagai pihak turut mendorong pengembangan industri kopi Indonesia, sebagaimana yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan Bank Mandiri, yang telah bermitra dengan beberapa petani kopi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement