Jumat 23 Nov 2018 23:43 WIB

Bandung Gaungkan Gerakan Siswa Berjalan Kaki dan Bersepeda

Berjalan kaki dan bersepeda bisa mengurangi kemacetan Bandung.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kota Bandung gaungkan gerakan siswa berjalan kaki dan bersepeda ke sekolah.
Foto: Humas Pemkot Kota Bandung
Kota Bandung gaungkan gerakan siswa berjalan kaki dan bersepeda ke sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung meluncurkan program Walk and Bike to School atau dalam bahasa Sundanya 'Mapah sareng Sapedah Ka Sakola'. Gerakan tersebut digaungkan agar siswa terbiasa berjalan kaki atau bersepeda ke sekolahnya.

Program ini dimaksudkan juga sebagai upaya mengurangi kemacetan di Kota Bandung. Jadi siswa tidak lagi menggunakan kendaraan bermotor untuk berangkat ke sekolah.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengawali program ini dengan berjalan bersama sejumlah siswa dari Taman Cikapayang Dago menuju Balai Kota Bandung, Jumat (23/11). Sambil berjalan, para siswa mengampanyekan program ini. Mereka memegang papan bertuliskan ajakan kepada masyarakat khususnya siswa sekolah untuk membudayakan berjalan kaki menuju sekolah.

Oded mengapresiasi sekolah dan para siswa yang telah melakukan hal tersebut. Sebab, sebagai generasi milenial, perlu memberikan pengaruh dan ajakan yang bermanfaat salah satunya berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah.

"Beberapa program mengatasi kemacetan di Bandung itu dengan kegiatan walk and bike to school,” kata Oded dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Oded pun mengimbau kepada guru sebagai pendidik agar memberikan pembelajaran yang lebih maksimal, baik itu di sekolah. Termasuk di rumah oleh orangtua.

Ia pun mengimbau kepada pihak sekolah untuk memberikan arahan bahkan sanksi kepada siswa yang membawa kendaraan bermotor tetapi belum memenuhi syarat umur.

"Anak yang pakai motor padahal belum cukup umur, belum punya SIM dan suratnya tidak lengkap, tolong telusuri. Jika terdapat  yang seperti itu, mohon diberikan arahan bahkan sanksi agar mereka paham pentingnya keselamatan di jalan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi menyampaikan, sebanyak 50 sekolah telah melaksanakan program walk to school. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 di antaranya sudah melakukan setiap hari. Sisanya, 20 sekolah masih dalam tahap sosialisasi.

"Kalau harian itu 30 sekolah yang sudah melakukan. Sisanya 20, ada rencana kita itu cari tempat drop out nya dulu, kemudian persiapannya dan juga beberapa orang tua belum yakin anaknya untuk melakukan walk to school," kata Didi.

Sementara itu, kata dia, untuk bike to school sudah sebanyak 78 SMP yang melaksanakannya. Kebanyakan sekolah-sekolah yangbsudah melaksanakan yakni di Bandung selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement