Jumat 23 Nov 2018 14:10 WIB

Identifikasi Usai, DVI: Sebaran Temuan Korban JT 610 Merata

Identifikasi jenazah korban termasuk pilot Lion Air JT 610 Bhavyne Suneja.

Rep: Flori Sidebang, Antara/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Sejumlah orang mengangkat peti jenazah pramugari pesawat Lion Air JT 610 Alfiani Hidayatul Solikah sebelum dimakamkan di rumah duka Desa Mojorejo, Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (14/11/2018).
Foto: Antara/Siswowidodo
[ilustrasi] Sejumlah orang mengangkat peti jenazah pramugari pesawat Lion Air JT 610 Alfiani Hidayatul Solikah sebelum dimakamkan di rumah duka Desa Mojorejo, Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (14/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 125 jenazah penumpang pesawat Lion Air dengan registrasi PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat 29 Oktober 2018 telah teridentifikasi. Jumlah tersebut merupakan penumpang yang duduk di kursi bagian paling depan hingga paling belakang. Tim DVI mengacu pada daftar tempat duduk penumpang.

"Jumlah ini sudah seluruh sebaran penumpang dari depan, belakang, kanan, kiri. Artinya, sebaran penumpang sudah merata," ungkap Kepala DVI Polri, Komisaris Besar Polisi Lisda Cancer pada jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11).

Lisda menyebutkan, salah satu hal yang bisa dijadikan acuan sebaran korban penumpang tersebut adalah dengan teridentifikasinya jenazah pilot, Bhavyne Suneja.  "Dengan ditemukannya pilot, artinya penumpang yang di depan pun sudah ada yang teridentifikasi," ujarnya.

Seluruh korban yang sudah teridentifikasi tersebut terdiri dari 89 laki-laki dan 36 perempuan. Dari sisi kewarganegaraan, terdapat 123 Warga Negara Indonesia (WNI). Dua yang lainnya adalah Warga Negara Asing (WNA) Italia dan India. Proses identifikasi tersebut dilakukan melalui tes DNA.

Pada hari terakhir,  Polri mengidentifikasi 16 jenazah korban. "Hasil sidang rekonsiliasi pada 23 November 2018 di RS Bhayangkara Raden Said Sukanto, 16 jenazah yang dinyatakan teridentifikasi semua melalui DNA," kata Kepala Pusdokkes Polri Brigadir Jenderal Polisi Arthur Tampi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Dari jumlah 125 jenazah yang teridentifikasi tersebut, ada dua jenazah yang merupakan warga negara asing yaitu, warga Italia (Andrea Manfredi) dan warga India (Bhavye Suneja) sementara sisanya adalah WNI.

Jenazah korban yang sudah teridentifikasi tersebut akan langsung diserahterimakan oleh pihak RS Polri pada pihak maskapai dan diteruskan pada pihak keluarga Jumat siang. Dalam mengidentifikasi seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, rumah sakit Polri sudah antara lain memeriksa 666 sampel DNA dan data postmortem dari 195 kantong jenazah korban.

"Dengan teridentifikasinya 16 jenazah ini dan terperiksanya seluruh sampel yang masuk ke RS Polri, seluruh tahapan operasi DVI terhadap korban jatuhnya pesawat, resmi kami tutup," ujar Arthur menambahkan.

Pesawat nahas Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober setelah dilaporkan hilang kontak. Pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta (Banten) menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang (Bangka Belitung) itu membawa 189 orang, yang terdiri atas penumpang serta pilot dan awak pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement