Jumat 23 Nov 2018 13:26 WIB

Tips Deteksi Kualitas Susu dari Kemasannya

Untuk memilih susu berkualitas, tentu perlu ketelitian.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
 Produk PT Greenfields Indonesia yang memanfaatkan kemasan dari PT Tetra Pak Indonesia.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Produk PT Greenfields Indonesia yang memanfaatkan kemasan dari PT Tetra Pak Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada begitu banyak macam susu yang beredar di masyarakat Indonesia. Untuk memilih susu berkualitas, tentu perlu ketelitian termasuk dapat dilihat dari sisi kemasannya. 

Marketing Manager Dairy Category, PT Tetra Pak Indonesia, Sadelyn Isuki, menjelaskan, hal terpenting saat membeli susu dilihat dari aspek verifikasinya. Dalam hal ini memastikan apakah produk susu yang dipilih telah terdaftar lembaga BPOM Indonesia. 

"Lihat, apa produknya lolos BPOM atau tidak," kata perempuan yang disapa Kiki ini di Ngajum, Kabupaten Malang, Kamis (22/11).

Memastikan kondisi susu bagus atau tidak juga sebenarnya dapat dipengaruhi dari pola distribusi. Proses distribusi yang mengalami kesalahan seperti produk yang jatuh akan berdampak buruk. Situasi tersebut dapat merusak bagian dalam produk, yakni kualitas susunya.

"Susu bagus atau tidak bisa pula dilihat apakah kemasannya kembung atau tidak. Itu perlu dicek karena kalau kembung berarti ada mikroorganisme yang masuk melalui udara itu. Kalau menemukan seperti ini, lebih baik tidak usah pilih. Pilih kemasan yang masih bagus," katanya.

Hal utama, dia menegaskan, tentu dengan memeriksa tanggal kadaluarsa produk. Namun, apabila sudah terlanjur beli, sangat mudah mendeteksinya dengan mencium aroma susu. Jika tercium aroma aneh dan tak enak, sudah dipastikan produk susu sudah tidak baik untuk dikonsumsi.

Di kesempatan serupa, Head of Manufacturing PT Greenfields Indonesia, Darmanto Setyawan, mengatakan, produk susu yang beredar sebenarnya sudah menjadi tanggungjawab lembaga verifikasi. Dengan kata lain, produk tersebut sudah pasti harus memenuhi standarisasi terkait sebelum diedarkan ke masyarakat. 

"Ada banyak tahapan untuk lolos dalam tes semisal di lembaga BPOM termasuk daya tahan produk terhadap mikroorganisme," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement