Kamis 22 Nov 2018 18:10 WIB

Kembali Tinggal Bersama Ortu Bisa Berdampak Negatif

Kaum milenial yang tinggal di rumah orang tua lebih tinggi dibandingkan generasi X

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tinggal bersama orang tua ternyata bisa membawa dampak negatif
Foto: Safebee
Tinggal bersama orang tua ternyata bisa membawa dampak negatif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dewasa muda yang kembali tinggal bersama orang tua, kemungkinan mengalami konsekuensi emosional yang tak terduga. Jennifer Caputo, seorang peneliti di Institut Max Planck untuk Penelitian Demografi di Rostock, Jerman mengatakan langkah kembali ke rumah dapat merugikan kesehatan mental.

Temuan ini akan dipublikasikan dalam jurnal Society and Mental Health. "Temuan ini konsisten dengan penelitian yang menunjukkan bahwa kekecewaan kehidupan orang muda dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan mental," kata Caputo, dilansir dari laman Market Watch, Kamis (22/11).

Peneliti menyatakan pindah kembali dengan orang tua dapat dipicu oleh kehilangan pekerjaan atau hubungan yang berakhir. Namun, penelitian ini mencatat bahwa pulang ke rumah orang tua takkan terlalu membantu masalah atau depresi yang dihadapi.

Padahal indikator menuju kedewasaan adalah kemampuan individu untuk bergaul dan tinggal sendiri tanpa bergantung kepada orang tua. Sementara berdasarkan catatan peneliti angka itu terus meningkat.

Pusat Penelitian Pew mencatat bahwa pada 2016, 15 persen orang berusia 25 hingga 35 tahun tinggal di rumah orang tua mereka. Angka ini jauh meningkat dibandingkan generasi X atau mereka yang terlahir di tahun 1970 dan 1980, yaitu sebesar 10 persen. Bahkan dua kali lipat dibandingkan kaum muda yang hidup di tahun 1964.

Angka Pew tidak menyebutkan berapa banyak orang yang tinggal dengan orang tua mereka pernah tinggal sendiri. Tapi penelitian itu menunjukkan data yang mengatakan median panjang waktu hidup dengan orangtua itu tiga tahun.

Data yang dirilis tahun lalu oleh TD Ameritrade menemukan bahwa 27 persen orang dewasa dari 20 hingga 26 tahun tidak akan memiliki masalah hidup bersama ibu dan ayah di awal 30-an. Sebesar 11 persen lainnya mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja saat mencapai 35 atau lebih tua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement