Kamis 22 Nov 2018 03:42 WIB

Bangkai Paus Sperma Terdampar Dikuburkan

Rencananya rangka paus akan dijadikan spesimen bahan penelitian.

Peneliti mengumpulkan data dari bangkai paus yang terdampar di pantai di peraian Taman Nasional Wakatobi di Sultra. Paus sperma ditemukan terdampar pada Ahad (18/11).
Foto: AKKP via AP
Peneliti mengumpulkan data dari bangkai paus yang terdampar di pantai di peraian Taman Nasional Wakatobi di Sultra. Paus sperma ditemukan terdampar pada Ahad (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dikubur di pesisir Desa Kapota Utara. Penguburan bertujuan menghindari dampak lingkungan.

Dalam keterangan tertulis, Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi Heri Santoso menjelaskan penarikan paus dari laut ke lokasi penguburan, yaitu Pantai Watululu, menggunakan speed boat Pos TNI AL (POSAL) Wakatobi. Selanjutnya, kurang lebih 50 orang menarik bangkai paus untuk dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan.

Baca Juga

"Untuk memudahkan, disepakati bangkai paus dibagi dua bagian yaitu badan dan kepala karena tidak memungkinkan jika ditarik sekaligus masuk ke dalam lubang. Kemudian bangkai ditimbun dengan pasir," kata Heri, dikutip Kamis (22/11).

Penguburan bangkai paus dilakukan untuk menghindari dampak negatif bagi lingkungan perairan, maupun bagi masyarakat sekitar lokasi. Selain itu, penguburan paus dimaksudkan untuk menyelamatkan rangka tulang secara utuh.

"Rencananya rangka tersebut akan dijadikan spesimen oleh kampus AKKP Wakatobi sebagai bahan edukasi dan penelitian. Guna keamanan, kami juga membuat tanggul karung berisi pasir mengelilingi titik penimbunan bangkai," ujar Heri.

Proses penguburan paus ini, melibatkan tim gabungan yang terdiri atas Balai Taman Nasional Wakatobi, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), POSAL Wakatobi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Wakatobi, Kepala Desa Kapota, Kepala Desa Kapota Utara, Yayasan Alam Lestari Wakatobi, WTC, WWF, serta masyarakat sekitar.

Paus Sperma dengan ukuran panjang lebih kurang 9,5 meter dan lebar lebih kurang 437 centimeter (cm) tersebut dikubur pada lubang dengan kisaran ukuran panjang 10 meter, lebar dua meter dan kedalaman 80 cm. Bangkai mamalia laut ini ditemukan terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, dalam kondisi sudah membusuk pada Ahad (18/11). Kondisi paus saat ditemukan sudah tidak baik dan bagian tubuhnya sudah tidak lengkap.

Pihak berwenang tidak bisa melakukan "nekropsi" (pembedahan bangkai) untuk mengetahui penyebab kematian paus tersebut. Namun sampah plastik seberat 5,9 kilogram (kg) ditemukan di dalam perut paus malang tersebut.

Sampah plastik terdiri 19 plastik keras seberat 140 gram, empat botol plastik seberat 150 gram, 25 kantong plastik seberat 260 gram, dua sandal jepit seberat 270 gram, 115 gelas plastik seberat 750 gram, serta didominasi tali rafia seberat 3,26 kilogram.

Temuan ini diungkapkan oleh investigasi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Wakatobi, Balai Taman Nasional Wakatobi, Badan Promosi Pariwisata Daerah, Akademi Kelautan dan Perikanan Wakatobi, WWF, bersama masyarakat setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement