REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kota Palu, Sulawesi mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Ini terlihat selama tiga hari terakhir warga antre untuk membeli BBM di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). "Saban hari kami antre di SPBU hanya untuk mendapatkan bensin (premium)," kata Zulkifli, seorang pengendara sepeda motor di Palu, Rabu (21/11).
Bahkan, untuk BBM jenis petralite, pertamax dan solar sangatlah sulit diperoleh meski di SPBU. Bejo, sopir angkutan barang mengatakan untuk sementara ini mengurangi aktivitas. Sebab solar cukup sulit diperoleh di SPBU maupun pengecer. "Ini sudah berlangsung beberapa hari dan pasokan ke SPBU sering terlambat dan cepat habis," kata dia.
Hingga kini belum diketahui apa penyebab dari terjadinya kelangkaan BBM. Ia berharap pihak pertamina sebagai pemasok BBM dan paling bertanggungjawab atas ketersediaan dan distribusi kebutuhan itu segera dapat mengatasi kelangkaan BBM karena sangat berdampak terhadap roda pembangunan dan perekonomian masyarakat di Kota Palu.
Apalagi, Palu beberapa waktu lalu diterjang bencana alam gempabumi dan tsunami yang menyebabkan perekonomian setempat porak-poranda dan sangat terpuruk. Sehingga perlu didukung dengan tersedianya berbagai kebutuhan pokok, bahan bangunan semen dan BBM sulit diperoleh.
Pemerintah, kata dia, harus turun tangan mengatasi persoalan tersebut agar jangan sampai berlarut-larut. "Kasihan masyarakat sudah tertimpa bencana alam, kini kesulitan mendapatkan semen dan BBM," ujarnya.