Rabu 21 Nov 2018 09:56 WIB

Warga Diminta Waspada Hujan Disertai Angin di Jabar

Beberapa hari terakhir terjadi gangguan cuaca skala pendek.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Awan hitam menyelimuti langit perkotaan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) meminta masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Awan hitam menyelimuti langit perkotaan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) meminta masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang. Saat ini, wilayah Bandung dan Jabar berada pada periode musim hujan 2018/2019. 

Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin mengungkapkan musim penghujan secara umum terjadi di bulan Oktober dan November. Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir terjadi gangguan cuaca skala pendek yaitu adanya siklon tropis Gaja di teluk Benggala, siklom tropis bouchra di Samudera Hindia. 

"Gangguan ini mengakibatkan dalam beberapa hari terakhir ada penurunan curah hujan. Karena massa udara berpindah ke wilayah yanga ada gangguan siklon tropis tersebut," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (21/11).

Meskipun demikian, potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi jika didukung oleh kondisi kelembapan yang cukup. Selain itu, adanya pemanasan lokal yang cukup kuat sehingga terbentuk awan cumulonimbus yang bisa menjulang hingga di atas 10 km di atas permukaan laut. 

"Kejadian di Padalarang (angin puting beliung) karena adanya pembentukan awan Cumulonimbus yang cukup kuat dalam skala yang lokal sehingga cuaca yang terjadi berupa hujan lebat disertai angin kencang ataupun angin puting beliung," katanya.

Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang menimbulkan bencana di berbagai tempat di Kabupaten Bandung Barat. Angin puting beliung merusak ratusan rumah warga, serta kejadian pohon tumbang di berbagai wilayah menghambat akses warga, Senin (19/11) sore kemarin. 

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kabupaten Bandung Barat, bencana angin kencang terjadi di kawasan Padalarang, Batujajar dan Cihampelas karena termasuk ke dalam zona rawan. Meski tidak menelan korban jiwa, kerugian material akibat bencana itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Bandung Barat, Dicky Maulana mengatakan angin puting beliung terjadi di Kampung Citapen Kidul dan Hegarmanah Desa Citapen, serta Kampung Nyalindung Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas. Di Kecamatan Padalarang, angin kencang juga merusak halaman SD 1 Cipeundeuy lantaran tertimpa pohon tumbang. Tiga rumah warga di Kampung Tembokan dan Cibacang Kidul, Desa Cipeundeuy juga mengalami kerusakan.

BPBD juga menyebutkan, sebanyak 149 rumah mengalami rusak ringan, satu bangunan mushola dan 31 rumah rusak sedang, serta 6 rumah rusak berat di 15 RW, Desa Cimerang, Padalarang. "Petugas BPBD, Babinsa, aparat desa telah mengungsikan sementara para penghuni yang rumahnya rusak berat ke rumah kerabatnya, "kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandung Barat, Dicky Maulana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement