Ahad 18 Nov 2018 16:33 WIB

Warga Tersambar Petir, BMKG Bogor Singgung Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem di Bogor ditandai hujan lebat disertai petir.

[ilustrasi] Petir menyambar saat puncak musim hujan.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
[ilustrasi] Petir menyambar saat puncak musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk waspada cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga Desember 2018. Cuaca ekstrem itu ditandai dengan adanya hujan lebat disertai petir.

"Potensi masih ada sampai Desember, bahkan ketika peralihan dari musim hujan ke kemarau nanti juga berpotensi hujan ekstrem. Jadi perlu diwaspadai ketika petir sudah menyambar segeralah mencari perlindungan," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra di Bogor, Ahad (18/11).

Hadi mengatakan, saat ini wilayah Bogor khususnya, dan sebagian Jawa Barat umumnya telah memasuki musim penghujan. Namun, potensi hujan ekstrem yang disertai petir dan kilat masih terjadi sewaktu-waktu.

Seperti hujan ekstrem yang terjadi Sabtu (17/11) kemarin, cakupannya luas cakupannya tidak hanya terjadi di Bogor tetapi juga meluas hingga ke Cianjur dan Sukabumi.  "Kemarin di Cianjur juga ekstrem, ada hujan es," katanya.

Sementara itu, hujan ekstrrm yang terjadi di Kota Bogor kemarin menyebabkan satu orang tewas tersambar petir, dan tujuh lainnya luka-luka. Peristiwa terjadi di Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, sekitar pukul 16.30 WIB.

Korban meninggal dunia bernama Ukar (54), sedangkan korban luka-luka akibat sambaran petir yakni Alfian (27), Aseh (30), Kiki Ramadhan (16), Umar (64), Yati (55), Inom (68) dan Rendi (24).  Para korban terkena sambaran petir saat menyaksikan pertandingan sepak bola di lokasi kejadian. Petir menyambar sebuah pohon yang berada di sebelah ujung lapangan.

"Ketiga terjadi hujan ekstrrm yang ditandai petir, sebaiknya berlindung di tempat yang aman, menghindari tempat seperti lapangan, di bawah papan reklame, sangat rawan karena menjadi titik sambar petir," kata Hadi.

Menurut Hadi, Bogor merupakan wilayah yang cukup banyak petirnya. Sehari bisa menyambar 100 kali, terutama di musim peralihan intensitasnya tinggi.

"Petir menyambar tidak hanya dari awan ke darat, tapi juga dari awan ke awan," katanya.

Untuk mengantisipasi hujan ekstrem, lanjutnya, biasanya ditandai dengan suara petir terlebih dahulu. Jika sudah muncul petir, sebaiknya warga diimbau mencari perlindungan tidak di bawah pohon, papan reklame ataupun lapangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement