Ahad 18 Nov 2018 06:30 WIB

Erick Sebut Jokowi Presiden yang Perhatikan Industri Kreatif

Ia menilai tidak perlu diragukan sisi milenial dari sosok Jokowi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Israr Itah
Deklarasi Pertiwi. Ketua TKN Jokowi-Amin Erick Thohir memberikan sambutan saat deklarasi dukungan kepada pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin di Jakarta, Sabtu (17/11/2018).
Foto: Republika/ Wihdan
Deklarasi Pertiwi. Ketua TKN Jokowi-Amin Erick Thohir memberikan sambutan saat deklarasi dukungan kepada pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin di Jakarta, Sabtu (17/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menyebut Joko Widodo sebagai presiden pertama yang sangat memperhatikan industri kreatif di Indonesia. Erick menilai perhatian Presiden Jokowi terhadap industri kreatif dibuktikan dengan dibentuknya badan khusus kreatif pada 2015 lalu.

"Pak Jokowi sebagai presiden yang pertama kali melakukan, ada sebuah badan industri kreatif," ujar Erick usai resmi meluncurkan aplikasi Jokowi App di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Sabtu (17/11).

Baca Juga

Erick melanjutkan, Jokowi juga menjadi presiden yang pertama kali melakukan terobosan industri kreatif di Indonesia. Karenanya, ia menilai tidak perlu diragukan sisi milenial dari sosok Jokowi.

Terlebih, kata Erick, banyak kalangan milenial juga bergabung dalam tim pemenangan maupun relawan Jokowi.

"Beliau yang pertama kali jadi kalau ada yang ngaku-ngaku ya agak aneh. Beliau yang pertama kali melakukan terobosan industri kreatif di Indonesia," ujar Erick.

Pada Sabtu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin resmi meluncurkan aplikasi bernama Jokowi App. Aplikasi digital tersebut memuat berbagai konten tentang pasangan calon nomor 01.

Erick menyebut salah satu tujuan dibuatnya aplikasi digital tersebut untuk menangkal kabar bohong alias hoaks terkait pemberitaan Jokowi-Ma'ruf. Ia juga tidak membantah jika tujuan aplikasi dibuat untuk menarik minat pemilih kalangan milenial.

"Ya, saya rasa milenial ini era mereka. Kemudian perempuan-perempuan yang bisa bersama-sama dengan TKN dan juga para relawan jadi satu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement