REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Komoditas cabai merah dan bawang merah di pasar tradisional Kota Sukabumi mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini didasarkan pantauan petugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKM-PP) Kota Sukabumi di sejumlah pasar tradisional.
Data dari Diskop UKM-PP Kota Sukabumi menyebutkan, harga cabai merah di Kota Sukabumi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 16.6 persen. ‘’ Harga cabai merah naik sebesar Rp 4.000 per kilogram,’’ ujar Kepala Diskop UKM-PP Kota Sukabumi Ayep Supriatna kepada wartawan Jumat (16/11).
Harga cabai merah naik dari sebesar Rp 24 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Sementara itu harga bawang merah naik dari Rp 22 ribu per kilogram menjadi Rp 24 ribu per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp 2 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai merah dan bawang merah ini ungkap Ayep, disebabkan pasokan kedua komoditas tersebut mengalami penurunan. Akibatnya harga kedua komoditas tersebut terkoreksi naik.
Di sisi lain lanjut Ayep, ada komoditas sayuran yang mengalami penurunan harga. Misalnya komoditas cabai rawit dari Rp 24 ribu per kilogram menjadi Rp 18 ribu per kilogram.
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya penurunan harga terhadap komoditas tersebut kata Ayep, karena pasokan komoditas tersebut mengalami peningkatan. Sehingga harga komoditas sayuran itu mengalami penuruan dibandingkan sebelumnya.
Namun ungkap Ayep, secara umum harga barang kebutuhan pokok lainnya masih relatif stabil dan fluktuasi harganya pun masih dalam batas kewajaran. Di antaranya komoditi beras Ciherang Rp 12 ribu per kilogram, beras IR 64 KW 1 Jampang Rp 11.500 per kilogram dan beras IR 64 KW 2 Jampang Rp 9.800 per kilogram.
Selain itu harga daging sapi dan kerbau Rp 110 ribu rupiah per kilogram, daging kambing Rp 100 ribu per kilogram. Selanjutnya harga daging ayam broiler Rp 35 ribu per kilogram, telur ayam ras Rp 22 ribu per kilogram, ikan mas segar Rp 25 ribu per kilogram, dan ikan nila segar Rp 27 ribu per kilogram.
Ikuti Whatsapp Channel Republika