Sabtu 17 Nov 2018 03:57 WIB

Konferensi Ilmuwan Ubah Acuan Berat Satuan Kilogram

Perubahan itu terjadi hampir 130 tahun setelah satuan kilogram ditemukan.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Timbangan. Ilustrasi.
Timbangan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ilmuwan dunia menyepakati acuan baru untuk satuan kilogram. Perubahan itu terjadi hampir 130 tahun setelah satuan kilogram ditemukan dan mengacu pada sebuah logam yang saat ini masih disimpan di Paris, Prancis.

Kesepakatan itu merupakan hasil pemungutan suara Konferensi Umum Berat dan Pengukuran Dunia di Paris pada Jumat (16/11) seperti dikutip dari Guardian. Satuan kilogram kini tak lagi mengacu pada Prototipe Kilogram Internasional (IPK) yang merupakan silinder platina. Dalam kesepakatan tersebut, kilogram kini mengacu pada konstanta Planck atau angka-angka yang berasal dunia kuantum. "Keputusan diambil secara bulat. Itu sangat emosional," kata Pakar Fisika dari AS Stephan Schlamminger.

IPK memang telah melayani dunia relatif cukup lama. Namun, para ilmuwan telah lama mengetahui berat dari sistem itu bisa berubah seiring waktu. Saat digunakan, keausan terkecil membuatnya lebih ringan, sementara polusi di udara mengikat ke permukaan dan dari waktu ke waktu membuatnya sedikit lebih berat.

Sistem baru menghentikan IPK dan sebagai gantinya mendefinisikan satuan massa melalui kekuatan listrik yang diperlukan untuk melawan berat satu kilogram pada mesin yang disebut keseimbangan Kibble. Kekuatan listrik itu sendiri terkait dengan konstanta Planck melalui efek listrik kuantum yang dijelaskan oleh dua pemenang hadiah Nobel, Brian Josephson dan Klaus von Klitzing. Perubahan akan berlaku pada 20 Mei 2019 atau bertepatan dengan hari metrologi dunia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement