Kamis 15 Nov 2018 16:18 WIB

Jaringan Kyai Santri Nasional Jabar Dideklarasikan

Simpatisan yang hadir tersebut, didominasi oleh ibu-ibu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko
Ribuan relawan mengibarkan bendera merah putih dan JKSN pada Deklarasi Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) Provinsi Jawa Barat, di Gor C-tra Arena, Kota Bandung, Kamis (15/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ribuan relawan mengibarkan bendera merah putih dan JKSN pada Deklarasi Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) Provinsi Jawa Barat, di Gor C-tra Arena, Kota Bandung, Kamis (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan simpatisan Joko Widodo-Maruf Amin yang tergabung dalam Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) Jabar menggelar deklarasi dukungan di Gor C-Tra, Jalan Cikutra Kota Bandung, Kamis (15/11).

Simpatisan yang hadir tersebut, didominasi oleh ibu-ibu. Mereka memenuhi semua ruangan di tempat penyelenggara acara. Hadir dalam deklarasi tersebut, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa.

Ketua JKSN Jawa Barat, Ella M Giri Komala memimpin deklarasi dukungan kepada Joko Widodo. Usai itu, ia memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada simpatisan mengenai tata cara mencoblos saat masa pemilihan.

"Jangan lupa nanti coblos pasangan capres nomor satu," ujar Ella.

Menurut Ella, JKSN Jabar berkomitmen mendukung penuh Jokowi-Amin. Serta, akan bekerja keras dalam memenengkan Jokowi-Amin. Ia, memilih Jokowi dalam rangka melanjutkan kemerdakaan, tegaknya NKRI dan kesejahteraan semua masyarakat Indonesia.

"Maka pemimpin Indonesia harus memiliki rekam jejak yang baik. Setelah ikhtiar lahir dan batin. Jokowi memiliki karakter merakyat, jujur, bekerja keras dan integritas," katanya.

Dewan penasihat JKSN Pusat, Asep Saifuddin Chalim mengungkap, semua pendukung Jokowi tidak boleh ragu dalam menyosialisasikan kinerja pemerintahan yang sudah dilakukan kepada masyarakat luas.

Apa yang disampaikannya pun, kata dia, bertujuan untuk menggugah keberanian para simpatisan yang hadir. Menurutnya, keberanian adalah kunci keberhasilan. Jika masih hidup dalam bayangan ketakutan, apa yang dicita-citakan tidak akan terwujud.

"Masa masih takut aja. Kalau masih takut kan pengecut namanya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement