Rabu 14 Nov 2018 18:29 WIB

Hasto: 'Basis Banteng' tak Goyah karena Poster Jokowi Raja

PDIP tegaskan pemasangan poster itu adalah jenis kampanye hitam.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan, pemasangan poster 'Jokowi Raja' tidak akan berpengaruh terhadap keutuhan partainya. PDIP menegaskan, pemasangan poster itu adalah jenis kampanye hitam.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, pemasangan poster tersebut tidak membuat PDIP di Jawa Tengah menjadi rontok. Ia bersikukuh provinsi Jawa Tengah tetap menjadi 'kandang banteng'.

"Oh tidak (goyah). Justru ketika kami diserang, itu kami semakin solid. Ketika di dalam Pilgub (Jateng) Pak Sudirman Said mengatakan akan merebut kandang Banteng, justru kami semakin semangat menjadikan Jawa Tengah sebagai basis kemenangan Pak Jokowi dan PDIP," katanya, Rabu (14/11).

Menurut Hasto, pemasangan poster itu merupakan salah satu jenis kampanye hitam cara baru. "Ya memang itu menunjukkan black campaign dengan cara yang baru. Karena politik itu kan yang memilih rakyat, bukan pohon-pohon," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Banyumas Tertibkan APK, Termasuk Gambar Jokowi Raja

Hasto juga menyangkal bahwa pemasangan alat peraga kampanye (APK) di wilayah Jawa Tengah itu dilakukan oleh kader partai berlambang banteng tersebut. "Kami menjaga basis dengan hal yang positif, bukan kemudian dengan justru memasang gambar yang tak sesuai dengan pesan-pesan politik yang dibawa Pak Jokowi dan dibawa oleh PDIP," jelasnya.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyatakan pemasangan poster Jokowi dengan baju raja jawa bukan merupakan bentuk kampanye hitam. "Setelah kami melihat itu, foto, tulisan, sedikit pun tidak mengarah kepada ujaran kebencian, black campaign, atau mengandung unsur SARA," kata Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Petalolo di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement