Selasa 13 Nov 2018 23:10 WIB

Satu Jenazah Korban Jatuhnya Lion Air Dimakamkan di Sukabumi

Firmansyah menumpang Lion usai menghadiri kegiatan Kementerian Keuangan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pihak keluarga menunjukan foto Firmansyah Akbar salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di desa Nagrak, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (30/10). Firmansyah Akbar yang merupakan Kepala Seksi KPP Pratama Pangkal Pinang menjadi salah satu korban pesawat Lion Air JT 610.
Foto: Nurul Ramadhan/Antara
Pihak keluarga menunjukan foto Firmansyah Akbar salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di desa Nagrak, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (30/10). Firmansyah Akbar yang merupakan Kepala Seksi KPP Pratama Pangkal Pinang menjadi salah satu korban pesawat Lion Air JT 610.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jenazah korban Lion Air JT 610 asal Sukabumi Firmansyah Akbar (43 tahun) akhirnya dimakamkan di kampung halaman di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi Selasa (13/11). Jenazah korban tiba di Sukabumi pada Selasa pagi dan langsung dimakamkan oleh keluarga.

Firmansyah Akbar merupakan Kepala Seksi Penagihan KPP Pratama Pangkalpinang. Korban langsung dimakamkan di TPU Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya jenazah korban di berangkatkan sekitar pukul 05.00 WIB dari Rumah Sakit (RS) Polri.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat I, Yoyok Sutiotomo mengatakan, sosok Firmansyah dikenal pintar dan memiliki cukup pengalaman di bidangnya. "Beliau sosok yang memiliki pengalaman baik dan mempunyai masa depan di Ditjen Pajak," imbuh dia kepada wartawan disela-sela pemakaman Firmansyah di Sukabumi Selasa (13/11).

Firmansyah menumpang pesawat Lion setelah menghadiri kegiatan peringatan hari Kementerian Keuangan. Seluruh kerabat kerja mendoakan supaya arwah almarhum di terima disisi Allah SWT serta dosanga diampuni dan keluarga yang ditinggalkan dapat menerima dengan lapang dada.

Yoyok menambahkan, ia bersama dengan pegawai Ditjen Pajak lainnya bersama-sama melepas kepergian Firmansyah. Hal ini menunjukkan seluruh keluarga besar Kemenkeu sangat kehilangan Firmansyah.

Perwakilan keluarga Endang Yusuf mengatakan, keluarga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendoakan almarhum. '' Kami memohon maaf kepada semua pihak apabila almarhum semasa hidupnya memiliki kesalahan,'' imbuh dia.

Endang menerangkan, semasa hidup keluarga mengenal baik sosok korban. Sebelum berangkat bepergian korban selalu meminta doa kepada orangtuanya.

Firmansyah juga dikenal karena kebaikan kepada warga sekitar. Bahkan korban tidak ragu dalam membagi sebagian hartanya seperti dalam membangun masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement