Selasa 13 Nov 2018 08:50 WIB

Ini 30 Titik Rawan Banjir di Jakarta

Pemprov pun mempercepat pengerjaan tanggul di wilayah yang rawan banjir.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Warga saat membersihkan sisa banjir yang menggenangi kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Senin (12/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga saat membersihkan sisa banjir yang menggenangi kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Senin (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini ada lebih dari 30 titik rawan banjir yang dimonitor secara intensif oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA). Pemprov pun mempercepat pengerjaan tanggul di wilayah yang rawan banjir.

"Kita monitor itu dengan ketat. Misalnya kemarin saya mendatangi satu tempat yang setiap tahun itu sering mengalami banjir karena tanggulnya belum dituntaskan. Pembangunan tanggulnya baru berjalan separuh pas di belokan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/11).

Sementara itu, Republika.co.id mendapatkan data mengenai lokasi 30 titik rawan banjir dari UP Data dan Informasi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Lokasi tersebut merupakan wilayah yang secara berulang rawan genangan dan banjir dari pertengahan 2017 hingga 2018.

Di Jakarta Barat, ada enam lokasi rawan banjir dan genangan terdiri dari Letjend S Parman depan Apartemen Slipi (tiga kali), Meruya Selatan pertigaan pos polisi (dua kali), Arjuna Selatan (tiga kali) dan Patra Raya (lima kali). Genangan juga terjadi di Letjend S Parman depan Universitas Trisakti atau Citraland (tiga kali), dan Jalan PTB Angke (tujuh kali).

Di wilayah Jakarta Selatan ada 13 lokasi rawan banjir dan genangan. Lokasi itu di antaranya H Ipin (empat kali), Kelurahan Pejaten Timur RW. 07 (dua kali), Kemang Raya depan Kemchick (enam kali), Kemang Utara IX depan Pasar Jagal (empat kali), Iskandar Muda depan Gandaria City (enam kali), serta Kelurahan Pondok Labu RW 01, RW 03, RW 07, RW 09, dan RW 10.

Selanjutnya, Jalan MT Haryono di bawah flyover Pancoran (dua kali), terowongan kereta rel listrik (KRL) Stasiun Cawang bawah Jalan MT Haryoni (lima kali), kawasan Kelurahan Petogogan Wijaya Timur Raya (lima kali) dan Sultan Hasanudin kawasan Mabel Polri (tiga kali). Kemudian, Jalan Jenderal Gatot Subroto depan Balai Kartini (tiga kali), Jalan Jenderal Sudirman depan Atmajaya (tiga kali) dan Perempatan ITC Fatmawati (dua kali).

Di wilayah Jakarta Timur ada empat lokasi rawan genangan dan banjir. Seperti di Komodor Halim Perdanakusuma (dua kali), Kelurahan Cibubur (RW 02, RW 03, RW 10, RW 12) (enam kali), Kelurahan Cipinang Melayu (RW 03, RW 04, RW 12) (10 kali), dan Kelurahan Kampung Melayu (RW 04, RW 05, RW 07, RW 08) (enam kali).

Selain itu, wilayah Jakarta Pusat lokasi yang rawan genangan dan banjir antara lain depan RS AL Mintoharjo, Jalan Cempaka Putih Tengah 26, Underpass Kemayoran, dan Jalan Industri 1 (tiga kali). Sementara di wilayah Jakarta Utara terdiri dari Boulevard Barat Raya (lima kali), Yos Sudarso (lima kali), dan Gaya Motor Raya (empat kali).

Sementara, ada 111 lokasi yang mengalami genangan selama 2018. Rekapitulasi kejadian genangan dari Januari hingga Juni 2018 yaitu paling banyak di Jakarta Barat dengan 28 kejadian genangan dengan tinggi lima sampai 50 sentimeter.

Kemudian berikutnya Jakarta Selatan dengan 27 kejadian genangan dengan tinggi lima sampai 300 sentimeter. Jakarta Utara sebanyak 24 kali dengan ketinggian 10 sampai 50 sentimeter. Jakarta Pusat sejumlah 17 kali dengan ketinggian 5-30 sentimeter. Jakarta Timur sejumlah 15 kali dengan ketinggian 5-300 sentimeter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement