Senin 12 Nov 2018 16:45 WIB

Jokowi Minta Bupati Jelaskan Soal Isu Antek Asing dan PKI

okowi memang berulangkali meluruskan tudingan terhadap dirinya sebagai anggota PKI.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Foto: dokpri
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para bupati meluruskan isu serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina ke Indonesia. Dalam pertemuannya dengan para bupati seluruh Indonesia, Jokowi juga meminta mereka untuk menjelaskan isu terkait tudingan dirinya sebagai anggota PKI yang hingga kini masih beredar.

"Menjelaskan isu-isu yang masalah antek asing tenaga dari Cina. Beliau menjelaskan dan isu PKI yang dia bilang PKI dibubarkan 1965, beliau lahir 1961 umur beliau masih empat tahun, masa ada PKI masih bayi," kata dia di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (12/11).

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Mardani H Maming menambahkan jumlah tenaga kerja asing yang berada di Indonesia tak lebih dari satu persen dari jumlah penduduk Indonesia. Padahal di negara lain, kata dia, jumlah TKA bahkan mencapai 8 hingga 20 persen.

"TKA kita di Cina ada sekitar 80 ribu itu lebih besar daripada TKA Cina di Indonesia. Jadi sebenarnya Indonesia yang menyerang Cina," kata dia.

Selain itu, ia juga mengatakan upaya pemerintah untuk menguasai saham PT Freeport Indonesia merupakan salah satu bukti Presiden tak pro terhadap asing.  "Kalau membuktikan beliau pro asing pada kenyataannya sekarang sudah kembali ke Indonesia," ujar Maming.

Presiden Jokowi memang berulangkali meluruskan tudingan terhadap dirinya sebagai anggota PKI. Di berbagai kesempatan, ia menjelaskan dirinya bukanlah seorang PKI maupun antek asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement