Senin 12 Nov 2018 16:19 WIB

29 Ribu Relawan Siaga Hadapi Potensi Bencana di Kota Bandung

Warga diimbau meminimalisasi tindakan yang bisa memperbesar potensi bencana.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga membawa perlengkapan tidur untuk mengungsi dari rumahnya yang terendam banjir di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (12/11/2018).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Seorang warga membawa perlengkapan tidur untuk mengungsi dari rumahnya yang terendam banjir di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (12/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan ribu relawan yang tergabung dalam satuan di Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung bersiaga menghadapi bencana. Kesiagaan ini dalam rangka menghadapi musim penghujan yang rawan akan bencana banjir hingga longsor.

Kepala Diskar PB Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan ada 29 ribu personil relawan yang siap membantu pihaknya. Relawan ini merupakan anggota yang telah diedukasi mengenai penanggulangan bencana.

"Kami siapkan para relawan dengan pola manajemen mitra partisipatif di seluruh pelosok kewilayahan. Semuanya ada 29 ribu lebih yang siap di seluruh wilayah Bandung," kata Ferdi kepada Republika.co.id, Ahad (11/11).

Menurut Ferdi, para relawan ini sangat membantu Diskar PB dalam bertugas. Sebab, jumlah anggota tetap di dinasnya hanya sekitar 200 personil. Tentu jumlah ini tidak sebanding dengan potensi bencana yang ada yang harus siap siaga. Karenanya pihaknya merekrut relawan juga pekerja harian lepas.

22 Kecamatan di Kabupaten Bandung Rawan Longsor dan Banjir

Ia mengatakan para relawan ini sudah memiliki pendidikan penanggulangan bencana yang diberikan. Sehingga nantinya di lapangan bisa bertindak layaknya personil Diskar PB.

"Mereka sangat siap menbantu kita. Kita beri pelatihan terkait kebakaran, penanggulangan bencana, bagaimana penanganan saat dan pasca bencananya," ujarnya.

Selain mengandalkan sumber daya manusia (SDM), ia menambahkan pihaknya menyiapkan bantuan peralatan yang memadai. Peralatan ini pun terus dicek secara rutin agar siap digunakan jika dibutuhkan dalam penanganan bencana apapun.

Ia mengatakan dengan adanya kesiagaan personilnya ini, bukan berarti masyarakat hanya mengandalkan Diskar PB. Ia pun mengimbau warga untuk berhati-hati pada musim penghujan ini. Serta meminimalisasi tindakan yang bisa memperbesar potensi bencana.

"Kami imbau warga sekali lagi tidak membuang sampah sembarangan karena sekecil apapun dari selokan bermuara ke kali dan sungai sehingga bisa terjadi luapan dan longsor. Saya imbau juga menghindari daerah yang bepotensi longsor atau pohin tumbang," kata dia.

Ia berharap dengan perilaku manusia yang mencintai alam maka potensi bencana itu bisa diminimalisir. Sehingga warga Kota Bandung bisa beraktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement