Ahad 11 Nov 2018 22:36 WIB

Mendagri: Wayang Kulit dapat menjadi Media Politik Santun

Wayang Kulit jadi media pendidikan politik yang mudah dipahami, menarik, menghibur

Red: EH Ismail
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bersama Jaksa Agung HM Prasetyo, menyaksikan gelaran wayang kulit semalam suntuk berjudul Sesaji Rajasurya
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bersama Jaksa Agung HM Prasetyo, menyaksikan gelaran wayang kulit semalam suntuk berjudul Sesaji Rajasurya

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bersama Jaksa Agung HM Prasetyo, menyaksikan gelaran wayang kulit semalam suntuk berjudul Sesaji Rajasurya. Acara ini digelar di De' Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (10/10).

Pertunjukan wayang kulit dengan Dalang Ki Warseno Slenk dan Ki Purbo Asmoro merupakan rangkaian acara memperingati Hari Wayang Sedunia. Menurut Tjahjo, gelaran wayang kulit adalah bentuk apresiasi dan kecintaan serta pelesatarian terhadap budaya lokal, khususnya wayang kulit.

"Dengan seni pertunjukkan wayang kulit, terutama masyarakat Jawa memiliki dampak sangat positif dan efektif sebagai salah satu sarana sosialiasi khususnya memberikan pendidikan  politik bagi masyarakat," kata Tjahjo.

Tjahjo  menuturkan, tahun politik seperti saat ini, yaitu Pemilu Serentak 2019, wayang kulit dapat menjadi media untuk disisipi materi pendidikan politik yang santun, cerdas dan lebih beretika agar semua pihak menciptakan suasana yang rukun, aman dan damai.

"Gunakan berbagai saluran media pendidikan politik yang mudah dipahami, menarik, menghibur salah satunya ya dengan media gelaran wayang kulit," pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement