Ahad 11 Nov 2018 14:39 WIB

BPN Optimistis Jabar Masih dalam Genggaman

Setiap orang berhak mengungkapkan optimismenya.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Andre Rosiade
Foto: Facebook
Andre Rosiade

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) tim pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno optimis suara masyarakat Jawa Barat (Jabar) akan masih setia bersama Gerindra. BPN berpendapat, artinya pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 akan kembali mendominiasi suara di Jabar nanti.

Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengungkapkan, optimisme tim sukses (timses) pasangan calon (paslon) juga didukung dengan hasil survei internal. Dia mengatakan, meski masih mengalami kekalahan elektabilitas dari lawan politik, namun suara kubu oposisi tidak beranjak naik sejak tahun lalu.

Andre mengungkapkan, mengacu pada hasil survei internal itu, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih memimpin dengan eletabilitas sebesar 42 persen. Sementara, dia melanjutkan, pasangan Prabowo-Sandi baru dapat menggaet elektabilitas 36 persen suara.

Tetapi, dia mengungkapkan, hal yang harus diperhatikan adalah hasil survei yang menyebut jika elektabilitas Jokowi secara nasional cenderung mengalami hambatan. Dia mengatakan, mulai dari oktober 2017 hingga oktober 2018, elektablitas calon presiden pejawat hanya bercokol di angka 42 persen dan tidak menigkat.

Politisi Gerindra itu melanjutkan, bahkan tren elektabilitas Jokowi mulai menurun. Andre mengatakan, sebagai calon pemimpin pejawat biasanya perolehan elektabilitas sudah bisa mencapai di atas 50 persen jelang beberapa bulan sebelum pemilu.

"Sehingga ini menunjukan keyakinan bagi kami bahwa memang masyarakat Indonesia menginginkan perubahan, jadi Insya Allah kami bisa mempertahankan kemenangan di Jabar dan secara overall bisa menyalip Jokowi," kata Andre Rosiade di Jakarta, Ahad (11/11).

calon presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan optimisme dapat merebut basis suara oposisi di Jabar. Keyakinan itu dia ungkapkan dalam acara pertemuan Caleg Partai Koalisi Pendukung Jokowi di Hotel Asrillia, Sabtu (10/11).

Jokowi mengungkapkan setelah ia hitung dan berdasarkan feeling di Jabar sekarang dirinya sudah menang meski masih tipis sekali. Kemanangan yang dilontarkan Jokowi memang bukan didasarkan pada sampling dan data yang benar, namun mengacu pada perasaannya saat bertemu masyarakat dipasar, mal, di kampung dan berbagai tempat lainnya.

Oleh karena itu, menurutnya, yang paling penting tim bekerja keras dan mendekati rakyat. Karena, dia melanjutkan, bulan Desember dan Januari baru akan ketahuan angka-angkanya.

BPN kemudian menaggapi santai pernyataan Jokowi tersebut. Menurut Andre, setiap orang berhak untuk mengungkapkan optimisme mereka.

"Ya sah-sah saja kan kalo Jokowi optimis bahwa dia menyatakan yakin memang di Jawa Barat, namanya juga orang punya keyakinan ya kita hormati keyakinan itu," kata Andre Rosiadi.

Seperti diketahui, Jokowi mengalami kekalahan perebutan suara di Jabar pada pemilihan presiden 2014 lalu. Saat itu, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa unggul dengan perolehan suara 14.167.381 atau 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.

Kendati, hasil survei yang dilakukan Indopolling Network menempatkan elektabilitas paslon nomor urut 01 di Jabar unggul tipis dari kandidat pesaingnya. Jokowi-Ma'ruf mendulang suara 28,8 persen sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga meraih suara 23,7 persen.

Meski demikian, masih ada 29,8 persen pemilih yang masih merahasiakan pilihannya dalam pemilu kali ini. Lalu, ada 17,8 persen yang belum menyatakan pilihannya ke salah satu pasangan calon. Suara-suara ini nantinya masih bisa berubah seiring dengan dinamika politik hingga April mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement